Kepala Rumah Sakit Al-Shifa Gaza, Mohammad Zaqut, hadir dalam acara Konferensi Pers di depan Rumah Sakit Nasser, Khan Yunis, Jalur Gaza, Rabu, 15 November 2023. Di kesempatan itu, Mohammad Zaqut menyatakan, tentara Israel telah mengusir dengan paksa anak-anak dan pasien-pasien di Rumah Sakit Gaza untuk berjalan kaki keluar dari rumah sakit.
“Sebanyak 650 pasien yang masih di dalam Rumah Sakit Asy-Syifa, di antaranya 22 orang dalam perawatan intensif dan 36 bayi prematur,” ucap Zaqut.
Pada Rabu (15/11/2023) pagi, tentara Israel menyerbu Kompleks Rumah Sakit Al-Shifa, setelah mengepungnya selama 8 hari. Mereka memutus rantai pasokan makanan, obat-obatan, pakaian, dan akomodasi lainnya ke Rumah Sakit Al-Shifa.
Baca Juga : Korban Warga Palestina Kian Banyak, Arab Saudi Selenggarakan KTT Luar Biasa
Di dalam kompleks Rumah Sakit Al-Shifa itu, terdapat pula para warga sipil yang terusir dari rumahnya karena serangan roket-roket Israel yang diluncurkan dari berbagai tempat. Zaqut menjelaskan, di Kompleks Rumah Sakit Al-Shifa terdapat 400 orang petugas kesehatan dan 2.000 warga yang terusir serta membutuhkan penanganan medis dan keamanan. Kepala rumah sakit Gaza itu pun meminta Mesir atau negara-negara Arab tetangga mereka untuk memberikan keamanan dan penanganan medis kepada seluruh korban, dengan menampung mereka.
Bersumber dari akun resmi Palestina, Selasa, 14 November 2023, didapati informasi tentang perkembangan terakhir, bahwa hingga hari ke-40, serangan pasukan Israel semakin destruktif terhadap Gaza. Disebutkan pula, korban tewas dari pihak Palestina mencapai 11.320 orang, di antaranya 4.650 anak-anak dan 3.145 perempuan. Tidak kurang dari 29.200 orang terluka, 70% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. HAMAS telah menyandera sekitar 239 tentara Israel, di antaranya tentara dengan pangkat tinggi.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!