Silaturahmi Muhammadiyah dan NU : Problem Ummat adalah Politik, Ekonomi dan Moral

Silaturahmi Muhammadiyah dan NU : Problem Ummat adalah Politik, Ekonomi dan Moral
PP Muhammadiyah Berkunjung ke PBNU / sabili.id

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melakukan kunjungan balasan ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jl. Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Kamis (25/5). Rombongan PP Muhammadiyah dipimpin langsung Ketua Umum Haedar Nashir bersama dengan Sekretaris Umum Abdul Mu’ti, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas, Saad Ibrahim, Agus Taufiqurrahman, Muhammad Sayuti dan Izzul Muslimin.

Sekjen dan Ketua PP Muhammadiyah bersalaman simbolis kerjasama / sabili.id
Sekjen dan Ketua PP Muhammadiyah bersalaman simbolis kerjasama / sabili.id

Setibanya di kantor PBNU, rombongan disambut oleh Ketua Umum PBNU Yahya Staquf, Wakil Ketua Umum Amin Said Husni, Wakil Sekjen Suleman Tanjung, Najib Ascha dan Imron Rosyadi Hamid.

Dalam pertemuan ini setidaknya ada tiga agenda penting yang dibicarakan, meliputi bidang ekonomi, politik, dan kepemimpinan moral menjelang gelaran Pemilu 2024. Sebelumnya, Muhammadiyah dan NU kerap menjalin komunikasi intens baik secara formal maupun non-formal.

Haedar memandang, Muhammadiyah dan NU bagaikan dua sayap yang menerbangkan keislaman dan keindonesiaan. Alih-alih perbedaan yang kerap menyeruak, sebetulnya amat banyak kesamaan diantara kedua ormas islam tersebut.

“Kita ini di bolak-balik ya Islam. Maka dari itu kita terus menggelorakan Islam yang damai, mencerahkan dan memajukan,” Ungkap Haedar.

Hal tersebut diamini Ketua Umum PBNU Yahya Staquf, ia juga mewanti bahwa isu strategis keumatan dan kebangsaan saat ini adalah penguatan ekonomi yang berkeadilan serta politik dan kepemimpinan moral supaya tidak terjadi lagi pembelahan ummat imbas hajatan lima tahunan.

“Kami setuju dengan yang disampaikan oleh Muhammadiyah tentang urusan ekonomi, politik, dan moral. Sebab saat ini publik kehilangan sosok yang ditiru untuk urusan moral,” tutur Gus Yahya.

Bercermin dari pembelahan yang terjadi pasca “akrobat” politik pada Pemilu 2019, keduanya mendorong para kontestan pemilu untuk lebih fokus pada gagasan tentang kebangsaan yang visioner, agar pemilu lebih produktif.

Baca Juga :

Indonesia Darurat HIV, Ketua Bidang Tabligh Global PP Muhammadiyah: “Lawan dengan Penguatan Ketahanan Keluarga”



Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.