Skandal Hadiah Mesir: Bukti Kedekatan Rezim Al-Sisi dengan Penjajah Israel?

Skandal Hadiah Mesir: Bukti Kedekatan Rezim Al-Sisi dengan Penjajah Israel?
Skandal Hadiah Mesir: Bukti Kedekatan Rezim Al-Sisi dengan Penjajah Israel? / Foto Alkhale Online

Sebuah organisasi  anti-korupsi berhasil memaksa pemerintah penjajah Israel untuk mengungkap daftar hadiah yang diterima oleh Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan para menterinya dalam beberapa tahun terakhir. Mereka melakukan hal itu melalui pengadilan. Pengadilan mewajibkan pemerintah membuka data tersebut, yang kemudian dipublikasikan pada Ahad, 20 Juli 2025.

Yang menarik perhatian adalah deretan hadiah mewah yang berasal dari banyak negara termasuk Mesir, yang selama ini kerap tampil sebagai “mediator”. Daftar hadiah tersebut menunjukkan hubungan yang jauh lebih hangat antara rezim Mesir pimpinan Abdel Fattah Al-Sisi dengan pemerintah penjajah Israel daripada yang selama ini diketahui publik. 

Tak Lagi Aman di Negeri Orang, Dua Tentara Penjajah Israel Ditangkap di Belgia
Atas permintaan kejaksaan federal Belgia, Kepolisian Belgia menangkap dua tentara penjajah Israel saat tengah menghadiri sebuah festival musik, Ahad (21/7/2025) malam. Keduanya langsung diinterogasi terkait dugaan keterlibatan mereka dalam kejahatan perang di Jalur Gaza.

Deretan Hadiah dari Mesir untuk penjajah Israel itu di antaranya: 

  • 3 Agustus 2017: Panglima Angkatan Udara Mesir menghadiahi Netanyahu sebuah papan catur dengan figur-figur Mesir, patung Fir’aun, dua kotak berisi kosmetik dan perhiasan, enam gelas, sebuah teko, dan sebuah piring.
  • 3 Juni 2018: Intelijen Mesir memberikan sebuah patung kristal berbentuk Fir’aun kepada seorang pejabat di kantor Netanyahu.
  • 3 Juni 2018: Intelijen Mesir juga memberikan hadiah kepada Ketua Dewan Keamanan Nasional Penjajah Israel berupa jam tangan, pena hitam, dompet, dan kancing manset perak.
  • 14 November 2018: Ketua Dewan Keamanan Nasional Penjajah Israel kembali menerima dasi hitam dan coklat, gelang perak dan emas, patung teko kristal, serta kancing manset perak dari Intelijen Mesir.
  • 11 Maret 2019: Duta Besar Mesir memberikan piring perak kepada Netanyahu.
  • 31 Juli 2019: Delegasi Mesir menghadiahi Ketua Dewan Keamanan Nasional Penjajah Israel tiga kristal persegi panjang berbentuk burung, parfum Dior, dan dasi Armani.
  • 31 Mei 2020: Intelijen Militer Mesir menghadiahi Netanyahu sebuah kotak kain mewah berisi biskuit.
  • 13 Oktober 2020: Ketua Dewan Keamanan Nasional Penjajah Israel menerima kalung emas dan patung kristal berbentuk kuda dan kereta berlapis emas saat kunjungannya ke Mesir.
  • 14 April 2021: Kepala Intelijen Mesir memberikan kepada Netanyahu sebuah pin perak, dasi, pemotong cerutu perak, asbak keramik, kotak penyimpanan cerutu, cerutu dalam kotak kayu Cohiba, dan pemantik perak.
  • 1 Juni 2021: Kepala Intelijen Mesir menghadiahi Menteri Intelijen Israel kalung biru dan kancing manset hitam.
  • 5 September 2021: Pemerintah Mesir memberi hadiah kepada Naftali Bennett berupa pena Montblanc, kalung emas, patung Fir’aun, kancing manset, dan kalung dengan motif Mesir.
Erdoğan: Al-Sharaa Tak Sendirian! Turki Siapkan 2.500 Pasukan untuk Suweida
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, menegaskan, Turki mendukung penuh upaya Presiden Suriah, Ahmad Al-Sharaa, dalam memertahankan keutuhan wilayah Suriah, khususnya di Provinsi Suweida. Dukungan itu diwujudkan melalui pengerahan 2.500 personel ke wilayah tersebut.

Deretan hadiah itu menimbulkan pertanyaan besar tentang hubungan Mesir dengan penjajah Israel. Apakah hadiah-hadiah tersebut merupakan bagian dari diplomasi biasa atau justru simbol hubungan khusus yang selama ini ditutupi?

Al-Sisi, Rafah, dan Palestina

Sejak kudeta militer tahun 2013 yang mengantarkan Abdel Fattah Al-Sisi ke tampuk kekuasaan, Mesir kerap menutup perbatasan Rafah. Rafah adalah satu-satunya gerbang keluar Gaza yang tidak dikontrol penjajah Israel, namun Mesir menutupnya dengan alasan keamanan.

Saat ini rakyat Palestina sedang kelaparan sementara ribuan truk bantuan menumpuk di sisi Mesir dari persimpangan Rafah.

Kini publik kembali memertanyakan: apakah hadiah-hadiah ini berhubungan dengan sikap Mesir yang tampak semakin lunak terhadap penjajah Israel? Apakah rezim Al-Sisi rela mengorbankan rakyat Palestina demi menjaga relasi dengan penjajah?

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.