Masjidil Aqsa, tempat suci umat Islam yang terletak di Kota Tua Al Quds, hingga hari ini, Selasa (24/6/2025), masih ditutup oleh penjajah Israel. Penutupan ini telah memasuki hari ke-12 sejak pertama kali diberlakukan pada Jumat, 13 Juni 2025 lalu, dengan dalih keamanan karena eskalasi militer antara penjajah Israel dengan Iran.
Langkah penutupan tersebut memicu kecaman luas dari dunia Islam. Ribuan warga Palestina yang biasa menunaikan shalat berjamaah di kompleks suci itu terpaksa shalat di luar gerbang, di bawah pengawasan ketat aparat penjajah Israel.
Menurut laporan media PalestineTV, penutupan itu tidak hanya melarang jamaah masuk, tetapi juga membatasi akses para petugas dan penjaga wakaf Islam. Di dalam beberapa hari sempat dibuka secara terbatas, dengan pembatasan jumlah jamaah maksimal 500 orang. Namun kemudian kembali ditutup total setelah penjajah Israel melakukan razia pada malam hari di kompleks masjid.
Selama hampir dua pekan ini, suasana di sekitar Masjidil Aqsa menjadi tegang. Militer penjajah Israel menambah jumlah pasukan dan membarikade beberapa akses utama ke Kota Tua Al Quds. Warga Palestina menyebut penutupan tersebut sebagai bentuk hukuman kolektif dan upaya sistematis untuk mengosongkan Aqsa dari kehadiran umat Muslim.

Beberapa ulama dan organisasi hak asasi manusia menganggap tindakan itu sebagai pelanggaran terhadap kebebasan beragama dan hak warga Palestina atas tempat ibadah mereka sendiri. “Penutupan ini adalah bagian dari rangkaian upaya untuk mengubah status quo di tempat suci,” ucap seorang pejabat Waqf Islam Al Quds.
Dunia internasional pun mulai memberikan perhatian. Negara-negara semisal Turki, Yordania, dan Qatar, telah mengutuk penutupan tersebut dan mendesak agar penjajah Israel segera membuka kembali akses ke masjid bagi umat Islam tanpa syarat.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak penjajah Israel tentang sampai kapan penutupan akan berlangsung. Namun yang jelas, penutupan Masjidil Aqsa yang telah memasuki hari ke-12 ini menjadi pengingat keras bahwa penjajahan dan pelanggaran atas kesucian Al Aqsa masih berlangsung.

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!