Syair, syiar, dan syar'i tak dapat dilepaskan. Syair merupakan alat syiar yang sangat ampuh. Syiar tak akan sempurna tanpa syair. Begitu pun sebaliknya. Namun, syair tanpa nilai syar'i hanya akan membawa kehancuran. Dan syar'i tanpa syair akan terasa hambar.
Syair, Syiar, dan Syar'i. Kata pertama berasal dari gubahan seni; kata kedua berasal dari kebanggaan; dan kata ketiga berasal dari kesucian.
Syair merupakan alat syiar yang sangat ampuh. Puisi Arab jahili hingga kontemporer menjadi buktinya. Ia telah melampaui zaman dan makān (lingkup geografis). Namun, syair tanpa nilai syar'i hanya akan membawa kehancuran. Menentang kaidah dan tabiat kemanusiaan. Manifestasi khayal dan ‘athifah (perasaan) tanpa batas syar'i tidak akan merasuk ke relung hati terdalam.
Ada tiga warisan kebudayaan yang dimiliki manusia modern: Yunani-Romawi, Yahudi-Kristen, Hanif-Islam. Dua yang pertama diadopsi oleh Barat. Dampaknya kini terlihat jelas, mulai dari sikap individualisme dan totalitarianisme hingga indikator moral yang semakin bias.
Ketiga warisan kebudayaan tersebut, termasuk Hanif-Islam, diwariskan turun temurun melalui medium bahasa – baik lisan maupun tulisan. Selain literatur sejarah yang memuat berbagai macam informasi, buku-buku karya sastra (adab) yang mengandung rasa dan khayalan juga diwariskan.
Syiar Tanpa Syair tidak akan sempurna. Syair merupakan alat yang membangun kesadaran manusia. Atensi yang lahir dari sebait syair akan menguar lintas zaman dan makan. Pun syiar tanpa syar'i akan berakhir sama seperti syair tanpa syiar. Ujungnya adalah kehancuran. Adanya pakem yang jelas ibarat mercusuar di tengah gelapnya kehidupan modern ini.
Syar'i Tanpa Syair akan terasa hambar. Dua sumber utama ajaran Islam – Al Qur'an dan Hadits – tersusun dari unsur balāghah. Syair mampu menembus sesuatu yang kasat mata. Membedah makna dari suatu lafadz. Senada dengan kitab suci umat Islam, yang akan terus tersingkap makna dari suatu ayat. Syar’i dan syiar ibarat dua sisi dari sekeping koin. Melekat dan tak akan bisa dipisahkan. Ballighū ‘annī walau āyatan (Sampaikanlah dariku walau satu ayat).
Korelasi antara syair, syiar, dan syar'i tidak dapat dilepaskan. Syair menjadi sarana penting dalam menyiarkan suatu kebudayaan. Ada pun kebudayaan yang berada di luar ranah syar’i akan berujung pada kehancuran.

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!