Semua Artikel Menarik di Rubrik Tokoh - Sabili.id
Artikel Terbaru
KH Hasyim Asy’ari dan Kelahiran Hari Santri Nasional
Tanggal penetapan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 lantas diperingati di Indonesia sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional itu berdasarkan Keppres Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.
Artikel Lainnya
Yahya Sinwar: Pejuang Berambut Perak, Target Utama Penjajah Israel
Yahya Sinwar menjelma menjadi hantu penebar teror ketakutan di hati IDF dan petinggi Israel. Wajar jika sang Pejuang Berambut Perak kini menjadi target utama mereka.
Ibu Para Tokoh Nasional Itu Bernama Nyai Sholichah Munawwaroh
Nyai Sholichah Munawwaroh binti KH Bisri Syansuri adalah istri KH Wahid Hasyim. Mereka menikah pada 10 Syawal 1356 H (1938 M). Nyai Solichah bukan sekadar istri bagi KH Wahid Hasyim.
Siti Raham dan Ketegaran Seorang Ibu
Ada ungkapan, di belakang laki-laki hebat ada perempuan yang luar biasa. Ungkapan itu rasanya pas untuk menggambarkan posisi Siti Raham dalam kehidupan Buya Hamka.
Al Ghazali: Ulama dan Filsuf
Bantahan-bantahannya terhadap gagasan para filsuf tidak dimaksudkan menolak semua pemikiran filsuf, dan menyarankan agar kaum muslimin tidak terburu-buru menolak pemikiran filsafat.
Mundurnya Bung Hatta dari Posisi Wakil Presiden
Tanggal 1 Desember 1956, ada peristiwa sejarah yang kerap luput dari perhatian rakyat Indonesia. Dr. Mohammad Hatta yang saat itu masih menjabat sebagai wakil presiden, menyatakan mengundurkan diri dari jabatan itu. Peristiwa yang tak diperhatikan rakyat dan tak ingin ditiru para pejabat negeri ini.
KH Hasyim Asy’ari Sang Pembaharu Pengajaran Islam Tradisional
Nama Kiai Haji Hasyim Asy’ari identik dengan Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam Indonesia yang beliau dirikan. Selain itu, KH Hasyim Asy’ari juga pendiri Pondok Pesantren Tebuireng. Pesantren yang lantas menjadi pusat pembaharuan bagi pengajaran Islam tradisional di tahun 1900-an.
KH Ahmad Dahlan Sang Pendidik
Saat membahas tentang tokoh nasional yang berpengaruh besar dalam dunia Pendidikan Indonesia, ada nama yang tak boleh lupa kita sebut selain Ki Hajar Dewantara. Ia adalah KH Ahmad Dahlan. Rasanya tak akan ada yang keberatan jika pendiri Muhammadiyah ini disebut sangat peduli pendidikan Indonesia.