Tak Lagi Aman di Negeri Orang, Dua Tentara Penjajah Israel Ditangkap di Belgia

Tak Lagi Aman di Negeri Orang, Dua Tentara Penjajah Israel Ditangkap di Belgia
Tak Lagi Aman di Negeri Orang, Dua Tentara Penjajah Israel Ditangkap di Belgia / Foto Getty

Upaya menuntut keadilan bagi rakyat Palestina terus bergema hingga ke jantung Eropa. Teranyar, dua tentara penjajah Israel ditangkap oleh kepolisian Belgia pada Ahad (21/7/2025) malam, saat mereka tengah asyik menghadiri sebuah festival musik. Penangkapan tersebut dilakukan atas permintaan Kejaksaan Federal Belgia, menyusul laporan dari Lembaga Hak Asasi Manusia Hind Rajab, yang selama ini aktif memburu tentara penjajah Israel di luar negeri.

Menurut pernyataan resmi Kejaksaan Federal Belgia, kedua tentara itu langsung diinterogasi terkait dugaan keterlibatan mereka dalam kejahatan perang di Jalur Gaza. Lembaga Hind Rajab sendiri mengungkapkan, kedua tentara tersebut merupakan bagian dari militer penjajah Israel yang dilaporkan terlibat dalam operasi brutal di Gaza yang menewaskan ribuan warga sipil tak berdosa, termasuk perempuan dan anak-anak.

Tak hanya itu. Laporan media Israel Walla menyebut, kedua tentara itu bahkan sempat mengibarkan bendera Brigade Givati — unit elite yang terkenal kejam — dalam festival tersebut. Brigade Givati diketahui berperan besar dalam invasi darat ke Gaza pada 2008, 2009, 2014, hingga genosida terbaru yang dimulai pada 7 Oktober 2023. Mereka juga menjadi bagian dari Divisi 162, yang memimpin pertempuran berdarah di berbagai wilayah Jalur Gaza.

Ada Apa di Balik Serangan Penjajah Israel ke Suriah?
Pada Rabu (16/7/2025), Israel melancarkan serangan udara besar-besaran menyasar Markas Besar Staf Umum Militer dan area sekitar Istana Kepresidenan di Damaskus, Suriah. Apa sebenarnya akar sebab peristiwa itu?

Penangkapan itu menandai langkah penting dalam upaya membongkar lingkaran kebal hukum yang selama ini melindungi para pelaku kejahatan perang. Penangkapan tersebut juga menjadi sinyal bahwa dunia tidak lagi menutup mata terhadap kejahatan yang dilakukan penjajah Israel. Langkah ini diharapkan menjadi awal runtuhnya benteng kebal hukum yang selama ini melindungi para pelaku genosida.

Sejak didirikan, Hind Rajab telah mengajukan lebih dari 30 gugatan terhadap tentara Israel di 15 negara berbeda. Lembaga ini didirikan untuk mengenang Hind Rajab, seorang anak perempuan Palestina yang syahid di Gaza pada 29 Januari 2024 lalu, ketika tentara-tentara Israel membantai keluarganya tanpa ampun. Nama Hind Rajab kini menjadi simbol perlawanan terhadap impunitas Zionis di panggung internasional.

Sumber: Al Jazeera Mubasher, Media Israel

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.