Tentara Sudan Berhasil Rebut Kembali Kota Penting di Negara itu

Tentara Sudan Berhasil Rebut Kembali Kota Penting di Negara itu
Tentara Sudan Berhasil Rebut Kembali Kota Penting di Negara itu / Foto Istimewa

Tentara Sudan berhasil merebut kembali Wad Madani melalui operasi militer, dan memaksa RSF mundur dari kota tersebut. Pemulihan kota Wad Madani, ibukota Negara Bagian Gezira di tengah Sudan, oleh tentara Sudan pada Sabtu (11/1/2025) lalu, menjadi salah satu momen penting dalam konflik bersenjata di Sudan yang berlangsung sejak April 2023. Kota yang sebelumnya berada di bawah kendali Pasukan Reaksi Cepat (RSF) selama hampir setahun itu kini kembali ke tangan pemerintah.

Sebelumnya, RSF telah menguasai kota ini sejak Desember 2022. Setelah berhasil memasuki kota, tentara Sudan segera melakukan berbagai langkah untuk memerkuat kontrol. Mereka membersihkan ranjau dan bahan peledak yang ditinggalkan oleh RSF, sementara masyarakat lokal turut berkontribusi dalam memerbaiki jalur air dan listrik, mengembalikan kehidupan secara bertahap ke kota tersebut.

Selain itu, tentara Sudan dilaporkan berhasil membebaskan sejumlah besar tawanan yang sebelumnya ditahan di penjara-penjara RSF di Wad Madani. Pemulihan Wad Madani ini tak hanya menjadi simbol kekuatan tentara Sudan, tetapi juga bagian dari upaya mereka untuk merebut kembali kota-kota strategis lainnya yang masih dikuasai oleh RSF.

Setelah kehilangan Wad Madani, RSF dilaporkan mundur ke arah utara menuju Khartoum. Kota tersebut diperkirakan akan menjadi arena pertempuran besar berikutnya. Namun, Pemimpin RSF, Mohamed Hamdan Dagalo (Hamdti), dalam pernyataannya, menyatakan bahwa kekalahan di Wad Madani bukanlah akhir dari perjuangan mereka.

Perang adalah permainan tarik ulur, dan perang adalah serangkaian pertempuran. Hari ini kami kalah dalam satu pertempuran, tetapi kami belum kalah dalam perang, ujar Hamdti.

Jaksa Agung Sudan Ungkap Deretan Kejahatan Keji RSF
Jaksa Agung Sudan, Maulana Al-Fatih Muhammad Issa Tayfour, mengungkapkan, Pasukan Pendukung Cepat (RSF) telah melakukan “kejahatan keji yang mempermalukan kemanusiaan”.

Sementara itu, Ketua Dewan Kedaulatan Sudan, Abdel Fattah al-Burhan, dalam pernyataan resminya setelah pemulihan Wad Madani, menegaskan bahwa tentara akan terus berupaya merebut kembali setiap wilayah yang dikuasai oleh RSF.

Perebutan kembali Wad Madani oleh tentara Sudan memiliki beberapa kepentingan strategis. Wad Madani adalah ibukota negara bagian Gezira, yang terletak di wilayah tengah Sudan. Kota ini memiliki posisi strategis sebagai penghubung antara wilayah-wilayah penting di Sudan, termasuk Khartoum. Wad Madani memiliki infrastruktur vital semisal jaringan transportasi, listrik, dan air, yang dapat mendukung stabilitas logistik tentara dalam pertempuran.

Dengan merebut kembali Wad Madani, tentara Sudan mendapatkan pijakan kuat untuk melancarkan operasi lanjutan, terutama terhadap Khartoum yang diperkirakan menjadi medan pertempuran besar berikutnya.

Sejak konflik antara tentara Sudan dengan RSF pecah pada April 2023, dampaknya telah sangat luas. Menurut perkiraan PBB dan otoritas setempat, lebih dari 20.000 orang telah tewas, sementara lebih dari 14 juta orang terpaksa mengungsi.

(Sumber : Al Jazeera)

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.