Timnas Amin (Anies-Muhaimin) mengadakan pertemuan berisi pemaparan dan penjabaran visi dan misi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Rabu, 29 November 2023. Sejumlah tokoh dari Timnas Amin hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Pemenangan Amin, di Brawijaya X Nomor 46, Jakarta Selatan, itu. Di antaranya Wakil Kapten Timnas Amin, Sudirman Said; dan Jubir Timnas Amin, Muhammad Said Didu. Pertemuan itu kemudian dilanjutkan dengan press conference dengan wartawan yang hadir.
Usai press conference, sabili.id berkesempatan mewawancarai Muhammad Said Didu. Kepada sabili.id, ia mengatakan, Pemilu 2024 diperkirakan akan berlangsung penuh ketegangan. Sebab, kuat tercium aroma akan adanya campur tangan pemimpin tertinggi di Republik Indonesia.
“Pemilu kali ini penuh ketegangan. Baru kali ini Presiden ikut cawe-cawe walaupun menyatakan nggak. Kalau selama ini, pemilu nggak pernah seperti itu. Kecuali dia (Presiden, red) mau ikut lagi (dalam kontestasi pemilu). Ini kan nggak ikut lagi,” kata Said Didu.
Baca Juga : Guna Sampaikan Visi dan Misi, Relawan AMIN Luncurkan “Jurkam”
Ketika ditanya tentang sorotan publik terhadap netralitas aparat penegak hukum yang sedang ramai akhir-akhir ini, dipicu dari kabar aparat yang membantu memasang alat peraga kampanye bagi salah satu pasangan Capres-Cawapres, ia mengatakan agar sebaiknya penegak hukum menggunakan hati nurani.
“Saya punya keyakinan, penegak hukum juga punya hati nurani, lah. Dan saya pikir, rakyat dan media juga ikut mengawasi, jadi insya Allah (netralitas aparat) bisa diawasi, lah,” lanjut Said.
Ditanya tentang kebutuhan dana kampanye yang amat besar dan dari mana memenuhinya, Said Didu menjawab, itu semua dari kelompok relawan. “Kalau saya lihat ini, semua ini hanya lewat masing-masing (kelompok relawan) saja,” tutupnya.
Sedangkan Sudirman Said di tempat yang sama, menjelaskan kepada sabili.id, sumber dana kampanye sering berasal dari relawan. “Mereka (timnas, red) kumpul, bayar sendiri. Relawan kumpul itu bayar sendiri. Pakai kaos juga bikin sendiri. Atributnya nggak ada yang sama, kan? Jadi saya melihat, ini adalah perjuangan rakyat. Semacam gerilya. Alhamdulillah, yang membiayai segala macam kegiatan adalah masyarakat. Kalau dihitung, barangkali lebih besar daripada sumbangan-sumbangan politik yang masuk ke kasnya pasangan ini,” kata Sudirman Said.
Tentang sedikitnya pemasangan alat peraga kampanye Tim AMIN di jalan-jalan protokol di Jakarta, Sudirman Said menjawab, “Ada video yang bagus. Video itu mengatakan, spanduknya atau baliho AMIN itu ada di hati rakyat. Meski pun tidak tampak di jalanan, tetapi mendiami hati rakyat. Insya Allah, itu akan menjadi sumber kekuatan kita.”
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!