Tokoh Palestina di Jakarta: "Kami Menolak Pengusiran dan Akan Tetap Bertahan di Tanah Kami”

Tokoh Palestina di Jakarta: "Kami Menolak Pengusiran dan Akan Tetap Bertahan di Tanah Kami”
Tokoh Palestina di Jakarta: "Kami Menolak Pengusiran dan Akan Tetap Bertahan di Tanah Kami”/ Foto Istimewa

Di dalam sebuah pertemuan khusus yang digelar Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) dengan tajuk “Solidaritas Palestina: Perjuangan Keadilan Antar Bangsa”, di Jakarta Timur, Ahad (31/8/2025) sore, Dr. Musthofa Al Bargouti memeringatkan warga Indonesia akan bahaya propaganda Zionis. Acara tersebut juga dihadiri oleh Adnan Hamidin (Aktivis Palestina di UK), Ahed Abu Al Atta, dan sejumlah tokoh nasional.

Dr. Musthofa Al Bargouti adalah politikus, aktivis, sekaligus seorang dokter asal Palestina. Ia  juga merupakan anggota Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Pada 2007, Barghouti adalah Menteri Informasi pada Pemerintah Palestina bersatu.

Ia menyampaikan, Palestina dan Indonesia memiliki persamaan. Yaitu, sama-sama merasakan pahit getirnya penjajahan. Bedanya, Indonesia telah merdeka tahun 1945, sedangkan Palestina masih tersiksa di bawah tirani penjajah Zionazi.

Tercatat, sejak Yahudi mendapat angin segar dari Inggris untuk mendirikan sebuah negara sampai akhir tahun 1930-an, sebanyak 19.000 warga Palestina dibantai. 

Gelar Seminar tentang 77 Tahun Nakba, Adara Serukan Hentikan Genosida Sekarang
Adara Relief International menyelenggarakan seminar pada Selasa (27/5/2025) di Gedung Nusantara V, Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, guna mendorong dukungan Indonesia bagi kemerdekaan Palestina dan meningkatkan kesadaran publik mengenai agresi Israel.

Al Bargouti menerangkan, pada Desember 1947 sampai Januari 1948, sebanyak 700.000 penduduk asli Palestina diusir dari kampung halaman mereka. Pengusiran itu diwarnai kejahatan dan pelanggaran yang dilakukan pihak Penjajah.

Tahun 1969, Masjid Al Aqsa, kiblat pertama umat Islam, dibakar Ekstremis Yahudi, dan umat Islam yang hendak memadamkan api dihadang para penjajah.

Tak cukup sampai di sana. Zionis terus mencoba menghancurkan kekuatan Islam, baik secara fisik maupun secara mental.

Sejak 2023 sampai saat ini, sebanyak 140.000 ton bom diledakkan Zionis di Palestina. Jumlah yang sangat banyak, melebihi bom atom yang dijatuhkan Amerika di kota Hiroshima dan Nagasaki,” ungkap Al Bargouti yang akrab disapa Al Mubadara itu.

Sejumlah 70.000 warga Palestina syahid, puluhan ribu di antaranya dari golongan anak-anak, petugas medis, dan termasuk dari kalangan jurnalis.

Genosida Generasi, Setiap Jam Lebih dari Satu Anak Gaza Dibunuh Penjajah
Like & Follow Us! Instagram : https://s.id/IgSabili Lyinkid : https://lynk.id/mediasabili YouTube : https://s.id/youtubesabili Group Whatsapp : https://s.id/wagsabili Telegram : https://s.id/telegramsabili Tiktok : https://www.tiktok.com/@media.sabili

Ujian ini belum berakhir. Kini, Palestina dibuat kelaparan, bangunan-bangunan dan berbagai fasilitas kesehatan pun dihancurkan.

Lebih dari 20% warga Palestina kehilangan nyawa akibat serangan Zionis Yahudi dan 140% lebih rumah sakit telah lumpuh diserang kaum penjajah,” Kata Bargouti.

Bargouti yang juga seorang dokter spesialis penyakit dalam dan jantung itu lantas menegaskan bahwa warga Palestina tidak hanya dibunuh oleh peluru dan bom kimia. Zionis dengan sengaja menebar penyakit kepada warga Gaza. 

Setiap satu orang warga Palestina memiliki setidaknya 4 penyakit yang mereka derita,” jelasnya.

Tak lain dan tak bukan, hal itu dilakukan semata-mata untuk melenyapkan warga Palestina kemudian menguasai tanah airnya. Penjajah menyadari bahwa kekuatan fisik tidak akan dapat mengalahkan para pejuang penjaga tanah suci. Oleh karenanya, mereka membuat makar baru, meminta negara-negara di dunia termasuk Indonesia untuk mengadopsi anak-anak Palestina, anak-anak korban perang, untuk dirawat, disekolahkan, dan hidup dengan damai, meninggalkan tanah airnya.

Sekilas, rencana tersebut tampak benar dan mulia. Tetapi awas! Hati-hati, itu adalah propaganda yang sengaja dibuat penjajah. Sebab, di balik rencana itu ada niatan busuk kaum Zionis untuk menguasai tanah di mana Al Aqsa berada.

Bukan kami tidak cinta atau tidak percaya kepada Indonesia, namun penjajah ingin kami dan anak-anak kami pergi sehingga mereka bisa bebas berkuasa di Palestina,” jelasnya.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.