Forum Sinergi Pemuda Islam Jakarta (FOSPI) menggelar Konsolidasi dan Advokasi terkait persoalan tukar guling tanah wakaf Masjid Al Hurriyah, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, oleh MNC Group, yang dinilai tidak sesuai dengan hukum yang berlaku. Berbagai unsur dan elemen umat Islam turut menghadiri konsolidasi yang dipimpin langsung oleh Ketua FOSPI Jakarta, Muhaimin Abu Kayyis, tersebut. Ketua RW setempat, Tomy Tampatty, turut hadir dalam acara yang digelar pada Jumat (14/3/2025) itu.
Di dalam forum tersebut, dipaparkan fakta-fakta hukum yang menunjukkan bahwa tindakan tukar guling tanah wakaf Masjid Al Hurriyah yang dilakukan MNC Group itu tidak sah secara hukum. Berdasarkan keterangan dari Tomy Tampatty, forum itu menyepakati bahwa jelas tindakan yang dinilai sebagai perampasan dan penggusuran tersebut merupakan pelanggaran atas peraturan yang mengatur perlindungan tanah wakaf dan peruntukannya.
Sebagai hasil konsolidasi, forum itu pun menyepakati beberapa langkah strategis untuk menyikapi persoalan itu. Pertama, menyatakan bahwa MNC Group telah melakukan pelanggaran hukum terkait tukar guling tanah wakaf Masjid Al Hurriyah, sebagaimana dijelaskan oleh Ketua RW. Oleh karena itu, forum tersebut segera akan membentuk "Aliansi Umat Islam Bebaskan Masjid Al Hurriyah dari cengkeraman MNC Group".
Kedua, mengimbau seluruh elemen umat Islam, baik dari lembaga pemerintah, Ormas Islam, Organisasi Kepemudaan Islam (OKP Islam), maupun individu kaum Muslimin, untuk peduli dan berkontribusi dalam perjuangan mengembalikan tanah wakaf Masjid Al Hurriyah agar kembali difungsikan sebagaimana mestinya. Ketiga, Menggelar Shalat Idul Fitri di lahan Masjid Al Hurriyah yang telah diratakan dengan tanah. Hal itu sebagai bentuk ikhtiar dan sekaligus pernyataan bahwa masjid ini adalah hak umat Islam dan harus dikembalikan kepada fungsinya yang semula.
Konsolidasi itu juga menegaskan komitmen umat Islam untuk memertahankan hak atas tanah wakaf yang seharusnya tidak dapat dialihkan atau diperjualbelikan dengan cara yang melanggar hukum. "Perjuangan ini bukan hanya tentang sebuah bangunan, tetapi juga tentang keadilan dan keberlanjutan syiar Islam di Jakarta," tegas Muhaimin Abu Kayyis.

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!