Pekan lalu, pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. Hal itu tecermin dalam pernyataan pemerintah dan rakyat Indonesia yang disuarakan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto. Dukungan terhadap Palestina diartikan sebagai solusi nyata bagi konflik di Palestina dan Gaza.
Pernyataan itu mengutuk keras tindakan negara-negara yang menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil, yang dianggap sebagai pelanggaran langsung terhadap hukum internasional. Indonesia pun menyerukan semua kekuatan besar untuk menegakkan temuan Konvensi Internasional tentang Hukum Kemanusiaan, serta menyatakan kesiapan untuk berkontribusi dalam upaya perdamaian di Palestina.
Di bawah kepemimpinan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, terdapat indikasi bahwa Indonesia akan mengadopsi pendekatan yang lebih progresif dan berani dalam isu Palestina. Prabowo, dengan latar belakangnya sebagai jenderal militer, memiliki potensi untuk menggunakan posisinya untuk menekan Israel dan Amerika Serikat dengan lebih tegas. Sebagai pemimpin dengan pengalaman militer yang luas, Prabowo mungkin lebih memahami dinamika kekuatan dan strategi yang diperlukan untuk menegosiasikan solusi bagi konflik yang kompleks seperti ini.
Sikap tegas Prabowo ini diharapkan tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia di mata dunia, tetapi juga menginspirasi negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk bersikap lebih berani. Negara-negara OKI, yang sering kali terpecah dalam tanggapan mereka terhadap isu-isu internasional, dapat melihat contoh kepemimpinan pada diri Prabowo sebagai tokoh yang tidak takut menantang kekuatan besar demi keadilan dan kemanusiaan.
Baca juga: Model Strategi Rekrutmen Pelajar Islam Indonesia (PII) untuk Kalangan Gen Z
Prabowo, yang telah menunjukkan keterampilan kepemimpinan dan keberanian dalam karir militernya, memiliki potensi untuk mempengaruhi dinamika politik internasional. Sikap beraninya yang diharapkan dalam menekan Israel dan Amerika Serikat dapat membuka jalan bagi negosiasi yang lebih serius dan hasil yang lebih adil bagi Palestina.
Dengan menyoroti pelanggaran terhadap hukum internasional dan menuntut tindakan konkret dari kekuatan besar, Prabowo Subianto bisa menjadi katalisator perubahan dalam upaya global untuk mencapai perdamaian di Palestina.
Indonesia di bawah Prabowo mungkin juga akan mengambil langkah-langkah konkret untuk mendukung kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. Misalnya dengan menawarkan mediasi lebih aktif dalam perundingan perdamaian atau meningkatkan bantuan kemanusiaan. Pendekatan yang lebih proaktif ini dapat memberikan dampak yang lebih signifikan dibandingkan dengan kebijakan yang lebih moderat.
Kesimpulannya, bersama Prabowo sebagai presiden terpilih, Indonesia berpotensi mengadopsi pendekatan yang lebih tegas dan berani dalam mendukung Palestina. Kepemimpinan Prabowo yang berani bisa menginspirasi negara-negara OKI untuk bersatu dan bersikap lebih tegas terhadap pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel dan didukung oleh Amerika Serikat. Ini bisa menjadi langkah penting dalam mengubah dinamika politik internasional dan memberikan harapan baru bagi rakyat Palestina.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!