Wali Kota Istanbul, Ekrem İmamoglu, yang dikenal sebagai rival utama Presiden Recep Tayyip Erdogan dan merupakan anggota Partai Rakyat Republik (CHP) yang berhaluan sekuler, ditangkap oleh otoritas Turki pada Rabu (19/03/2025). Penangkapan ini terjadi hanya beberapa hari sebelum CHP berencana menominasikannya sebagai kandidat presiden untuk pemilihan tahun 2028.
İmamoglu ditangkap atas tuduhan keterlibatannya dalam korupsi, pencucian uang serta memiliki hubungan dengan organisasi teroris, seperti Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki. Selain itu, Universitas Istanbul juga mencabut gelar sarjana İmamoglu. Keputusan ini diambil setelah meninjau berkas sejumlah mahasiswa yang diduga dipindahkan secara ilegal ke program bahasa Inggris di Fakultas Administrasi Bisnis pada tahun 1990. Berdasarkan hasil peninjauan, sebanyak 28 orang, termasuk İmamoğlu, diputuskan untuk dilakukan pencabutan ijazah.
Dengan dicabutnya ijazah dari Universitas Istanbul, İmamoglu terdiskualifikasi dari pencalonan presiden, karena gelar universitas adalah persyaratan konstitusional bagi kandidat presiden di Turki.
Penangkapan ini memicu protes di dekat markas besar polisi Istanbul, dimana lebih dari 100 orang berkumpul untuk menyuarakan dukungan mereka terhadap İmamoglu dan mengkritik pemerintah. Pasukan keamanan menutup jalan-jalan dan melarang pertemuan publik selama empat hari untuk mencegah eskalasi protes.
Menteri Kehakiman Turki, Yılmaz Tunc, dalam pernyataannya mengatakan bahwa penyelidikan yang sedang berlangsung tidak ada kaitannya dengan Presiden, dan protes yang dilakukan jalanan "tidak dapat diterima." Ia juga menegaskan bahwa "konstitusi jelas, serta pengadilan dan hakim di Turki tidak menerima intervensi dari siapapun, dan tidak ada seorangpun yang kebal hukum, termasuk Wali Kota Istanbul." ujarnya.
Ekrem İmamoglu merupakan anggota Partai Rakyat Republik (CHP), partai politik tertua di Turki yang didirikan oleh Mustafa Kemal Atatürk pada tahun 1923. CHP dikenal sebagai pelopor kebijakan sekularis ekstrem di Turki.

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!