Wanita Islam Kecam Keras Kehadiran Peter Berkowitz di Universitas Indonesia

Wanita Islam Kecam Keras Kehadiran Peter Berkowitz di Universitas Indonesia
Wanita Islam Kecam Keras Kehadiran Peter Berkowitz di Universitas Indonesia/ Foto Istimewa

Organisasi masyarakat Wanita Islam (WI) mengecam keras undangan yang dilayangkan kepada Prof Peter Berkowitz untuk tampil di acara Orasi Ilmiah pada agenda Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia 2025. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Wanita Islam (WI), Dra. Hj Marfuah Musthofa, M.Pd, Selasa (26/8/2025). Di depan insan media, Marfuah mengatakan, kehadiran Peter Berkowitz telah menyakiti hati warga Indonesia, terutama Umat Islam.

"Dengan alasan apa pun, mengundang Peter Berkowitz telah mencederai perasaan dan hati seluruh warga Indonesia, khususnya Umat Islam," tegasnya.

Marfuah melanjutkan, undangan itu bahkan bukan hanya menyakiti perasaan. Menurut Marfuah, dengan menghadirkan Peter Berkowitz dapat merusak citra kampus sebagai ruang akademik yang inklusif dan berpegang pada nilai-nilai kemanusiaan.

"Menghadirkan Peter Berkowitz di dunia kampus hanya akan merusak citra dunia akademik yang inklusif dan berpegang pada nilai kemanusiaan," katanya.

Kehadiran Peter Berkowitz: Apakah Indonesia Lupa Sejarah Anti Penjajahan?
Banyak kalangan memandang kehadiran akademikus AS yang dikenal luas berpandangan pro-Zionis, Peter Berkowitz, di UI sebagai bukan hanya kekeliruan, tetapi sebuah kemunduran moral dan akademik yang mencederai prinsip kemanusiaan yang sejak awal menjadi pijakan bangsa ini. fit

Marfuah menegaskan, sebagai negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945, Indonesia menjunjung tinggi kemerdekaan, keadilan, serta solidaritas kemanusiaan bagi semua bangsa. Untuk itu, lanjut Marfuah, perlu ada dialog yang seimbang dan tidak menimbulkan gerakan kebencian atau kekerasan terhadap pihak mana pun. Dengan pertimbangan tersebut, kata Marfuah, WI mendesak agar UI tidak mengulangi kejadian serupa di masa datang dan mengevaluasi proses seleksi narasumber secara transparan.

Marfuah menyebut, WI juga mendesak UI memberikan tindakan tegas terhadap penyelenggara dan penanggungjawab program tersebut untuk menghindari pengulangan insiden tersebut yang menyakiti banyak pihak. Berikutnya, WI mendesak  UI untuk membangun ruang dialog akademik yang inklusif, serta menjaga sensitivitas isu kemanusiaan dan perdamaian Internasional.

Marfuah mengingatkan, karena besarnya dukungan bagi kemerdekaan Palestina, maka perlu fasilitas dan dukungan yang adil bagi kelompok-kelompok pro Palestina untuk mengadakan acara yang konstruktif di kampus UI. Untuk itu, WI mendorong UI membuka jalur koordinasi yang jelas bagi kelompok pro Palestina agar dapat menyampaikan pandangannya secara damai, teratur, dan terukur. WI juga berharap agar UI menindaklanjuti aspirasi tersebut dengan melakukan audit internal atas mekanisme pengundangan narasumber.

Menurut laman hoover.org, Prof. Peter Berkowitz adalah Tad Dianne Senior Follows dari Hoover Institution, University of Stanford Amerika Serikat, sebuah lembaga think thank untuk kebijakan publik. Prof. Peter Berkowitz sendiri diketahui merupakan seorang keturunan Yahudi yang kerap menyatakan dukungan terhadap Israel.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.