Ratusan warga Israel pada Kamis (18/4/2024) malam kembali melakukan demonstrasi di depan markas besar Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv. Mereka menuntut pemerintahan Benjamin Netanyahu agar segera melakukan kesepakatan pertukaran sandera.
Melansir berita dari surat kabar Israel Today, ratusan warga Israel mengikuti demonstrasi itu. Mereka menuntut pemerintah agar segera membuat kesepakatan pertukaran sandera warga Israel yang berada di Gaza. Demonstrasi ini diorganisasikan oleh warga Israel yang kerabatnya disandera di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Demonstrasi ini juga bertepatan dengan pertemuan dewan perang Israel yang dijadwalkan pada Kamis malam, yang akan membahas langkah-langkah untuk mencapai kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Mengutip media Anatolia, dikabarkan bahwa tentara Israel telah menahan setidaknya 9.500 warga Palestina di penjara mereka. Sementara itu, diperkirakan ada sekitar 134 sandera Israel di Gaza. Hamas mengumumkan, 70 di antara mereka telah tewas dalam serangan brutal Israel.
Netanyahu Keras Kepala
Partai-partai oposisi pemerintah telah memberikan tekanan kepada Netanyahu untuk mempercepat pencapaian kesepakatan dengan Hamas. Tekanan serupa diberikan pula oleh banyaknya demonstrasi yang terjadi di Israel.
Baca juga: Klub Tahanan Palestina: Walid Daqqah Wafat di Penjara Zionis Israel
Pada minggu lalu, pemerintah Israel mengumumkan bahwa Hamas menolak usul perjanjian yang diajukan. Sementara itu, Hamas menganggap Netanyahu-lah yang keras kepala karena menolak kesepakatan perjanjian yang berisi kesepakatan tentang diakhirinya perang di Gaza, penarikan tentara Israel, kebebasan bagi pengungsi untuk kembali ke rumah mereka, dan masuknya bantuan kemanusiaan yang cukup ke Jalur Gaza.
Dengan mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, faksi-faksi Palestina di Gaza dan Israel telah melakukan negosiasi, namun selama berbulan-bulan gagal untuk mencapai perjanjian pertukaran tahanan dan gencatan senjata kedua sejak perang yang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.
Sampai saat ini, Israel masih terus melanjutkan perang, meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi gencatan senjata segera, dan Israel telah dibawa ke Mahkamah Internasional atas dakwaan melakukan genosida.
Menurut PBB, perang di Gaza telah menyebabkan lebih dari 110.000 orang tewas dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan hancurnya infrastruktur bangunan, serta terjadinya kelaparan yang banyak merenggut nyawa anak-anak dan orang tua.
(Sumber: Al Jazeera)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!