Hamas baru-baru ini mengeluarkan peringatan serius melalui situs https://hamasinfo.info/ terkait adanya upaya penipuan pembuatan akun palsu Hamas dan Brigade Izzudin Al-Qassam. Di dalam pernyataannya pada Sabtu (3/8/2024) tersebut, Hamas menyampaikan bahwa ada sejumlah kanal dan saluran/channel telegram yang mengaku sebagai perwakilan resmi Hamas yang digunakan untuk penipuan, yaitu mengumpulkan sumbangan secara ilegal.
Hamas menegaskan kepada masyarakat Palestina, Arab, dan khususnya negara-negara Islam lainnya, agar waspada terhadap upaya penipuan ini. Hamas memastikan bahwa mereka hanya memberikan informasi penting melalui saluran yang sah.
Berikut ini akun atau kanal resmi Hamas :
Gerakan Hamas
https://t.me/+tqKDay0k5atmZWQ0
Gerakan Hamas (dalam Bahasa Inggris)
https://t.me/+kUoQCMfm8bI1NWE0
Brigade Izzudin Al-Qassam (Sayap Militer)
Abu Ubaida, juru bicara militer Brigade Izzudin Al-Qassam
Sebelumnya, selain akun palsu, ada pula website palsu, yaitu hamas.com dan hamas.info, yang dibuat oleh perusahaan perangkat lunak Israel, dan digunakan oleh pemerintah zionis untuk mempromosikan propaganda anti-Palestina dan Hamas. Situs web tersebut disebarluaskan oleh akun resmi pemerintah Israel di media sosial dan disebutkan bahwa itu adalah situs resmi Hamas. Situs hamas.com telah dibagikan secara luas oleh akun-akun dan juru bicara pemerintah Israel di platform X.
Situs website palsu tersebut menyebarkan berita hoax tentang kekejaman Hamas terhadap sekitar 1.200 warga Israel selama serangan 7 Oktober 2023, serta menyebutkan sekitar 240 warga Israel dan warga negara asing yang diculik. Pengunjung website juga disuguhi serangkaian grafis gambar kekerasan dan rekaman video yang memperlihatkan para korban serangan.
Namun pada akhirnya, pengguna media sosial dan jurnalis investigasi telah menemukan fakta bahwa situs hamas.com adalah palsu dan bukan milik Hamas. Menurut halaman di registry domain publik GoDaddy, URL pendaftar situs web tersebut adalah Wix.com, sebuah perusahaan perangkat lunak asal Israel yang berkantor pusat di Tel Aviv.
Menurut sumber lainnya, dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada 20 November 2024 oleh surat kabar Israel Haaretz, situs web tersebut dibuat oleh warga negara Israel. Orang itu membajak hamas.com, dan mengubahnya menjadi konten fitnah kekejaman 7 Oktober.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!