Yahya Sinwar Jadi Pemimpin Hamas, Penjajah Israel Ketar-Ketir

Yahya Sinwar Jadi Pemimpin Hamas, Penjajah Israel Ketar-Ketir
Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Gilad Erdan mengangkat foto pemimpin Hamas Yahya Sinwar selama sesi khusus Majelis Umum PBB / Charly T. (AFP)

Pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyya, di Teheran, Iran, 31 Juli 2024, oleh penjajah Israel telah membuat gempar dunia. Brigade Al-Qassam mengeluarkan pernyataan kecaman atas pembunuhan itu. Mereka mengancam akan membawa pertempuran ke dimensi baru. Banyak masjid menyelenggarakan shalat ghaib atas syahidnya Haniyya, sang negosiator utama Hamas dalam perundingan-perundingan gencatan senjata.

Selang kurang dari sepekan, pada Selasa (6/8/2024), Hamas mengumumkan terpilihnya Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Politik Hamas. Sinwar dipilih dengan suara bulat dan didukung penuh oleh Hamas. Sosoknya dipersepsikan sebagai “arsitek” peristiwa Taufan Al-Aqsha. Media barat menganggap dia sebagai pribadi yang keras dan kurang pragmatis dibandingkan Haniyya. Menurut mereka, hal ini akan membuat wacana perundingan genjatan senjata akan semakin alot.

Respon Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu, yang menganggap syahidnya Ismail Haniyya telah membuat dunia lebih baik, menjadi bukti kebiadaban dan kebodohan mereka. Namun setelah Sinwar terpilih menggantikan Haniyya, respon Israel berubah. Inkonsisensi terjadi. Berikut ini di antara beberapa respon dari berbagai pihak:

Respon Israel

Analis Timur Tengah dari surat kabar Times of Israel, Avi Iskharov, mengatakan, Hamas telah memilih orang yang paling berbahaya sebagai pemimpinnya. Terlebih, Israel menganggap Sinwar sebagai arsitek operasi Thufan Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023. Sebuah peristiwa yang mengakibatkan kerugian besar bagi mereka.

Oleh karena itu, Israel menentang habis terpilihnya Sinwar. Di mata mereka, ia adalah orang yang paling berbahaya untuk memimpin Hamas. Pengangkatan Sinwar diyakini akan kian mengonsolidasi Hamas di bawah kendali dia. Terjadi peningkatan politik Hamas yang akan menimbulkan keraguan lebih lanjut terkait potensi kesepakatan gencatan senjata.

Rame-Rame Tolak Wajib Militer di Israel
Pada Senin (5/8/2024) terjadi gejolak penolakan warga Yahudi untuk mengikuti wajib militer di depan kantor perekrutan militer di kota Kiryat Ono, Israel Tengah.

Pengangkatan ‘teroris ulung’ Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru Hamas menggantikan Ismail Haniyya adalah alasan kuat lain untuk segera melenyapkannya dan menyapu bersih organisasi keji ini dari muka Bumi, ucap Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, melalui platform X, Selasa (6/8/2024).

Saluran resmi Kan Israel mengumumkan, terpilihnya Sinwar menunjukkan bahwa Hamas di Gaza masih kuat. Juru bicara militer Israel, Laksamana Daniel Hagari, mengatakan, hanya ada satu tempat untuk Yahya Sinwar, yaitu di samping Mohammed Deif (di kuburan, red) dan para “teroris” 7 Oktober lainnya.

Respon Amerika

Pada Selasa (6/8/2024), Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, mengatakan, penunjukan Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Politik Hamas, menggantikan Ismail Haniyya, menegaskan bahwa Sinwar harus memutuskan apakah akan melanjutkan negosiasi terkait dengan gencatan senjata.

Sinwar telah dan tetap menjadi pengambil keputusan utama dalam hal mengakhiri gencatan senjata, dan karenanya saya pikir ini hanya menegaskan fakta bahwa dia benar-benar harus memutuskan apakah akan melanjutkan perundingan gencatan senjata, yang jelas akan membantu banyak warga Palestina yang sangat membutuhkan diakhirinya perang, tambah Blinken dalam konferensi pers.

Sedangkan Wakil Juru Bicara Departemen Pertahanan AS mengatakan kepada Sky News, pihaknya tidak memiliki komentar mengenai pemilihan Sinwar sebagai pemimpin Hamas.

Buruknya Perlakuan Israel terhadap Tahanan Palestina
Beberapa laporan Hak Asasi Manusia (HAM) dan media massa mengatakan, Penjajah Israel melakukan pelanggaran HAM yang mengerikan terhadap para tahanan di penjara itu.

Respon Positif

Beberapa faksi Palestina, semisal Front Pejuang Pembebasan Palestina, Jihad Islam, dan Komite Perlawanan Palestina, memberikan dukungan dan harapan untuk keberhasilan bagi Sinwar dalam memimpin Hamas.

Hizbullah Lebanon dan Kelompok Houthi Iran juga menyampaikan selamat kepada Sinwar. “Hizbullah menyampaikan ucapan selamat dan keberkahan kepada saudara terkasih Mujahid Yahya Sinwar dan saudara-saudaranya dalam kepemimpinan gerakan Hamas dan seluruh Mujahidin Brigade Al-Qassam. Atas terpilihnya dengan suara bulat sebagai Pemimpin Biro Politik Hamas menggantikan Asy-Syahid Ismail Haniyya. Semoga Tuhan mengasihi beliau. Kami berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga Allah menetapkan kemenangan dan pembebasan, demikian laporan dari faksi Hizbullah.

(Dari Berbagai Sumber)

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.