Pondok Pesantren At Taqwa Bekasi baru saja melangsungkan milad ke-67 tahun. Kendati sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu, pesantren yang didirikan oleh tokoh Hisbullah, KH Noer Ali, itu hingga kini berdiri dengan megah. Alumninya banyak dan tersebar di mana-mana dengan beragam profesi. Ada yang bergerak di dunia pendidikan, bisnis, properti, bahkan pejabat Pemda, dan tak sedikit pula yang menjadi Anggota Legislatif.
Kini, Pesantren At Taqwa bukan hanya ada di Babelan. Banyak bertebaran cabang-cabangnya, baik di Kota dan Kabupaten Bekasi maupun di daerah lain. Banyak tokoh yang ingin ikut berkontribusi dan membangun cabang Pesantren At Taqwa di tempat lain.
Salah satunya adalah Haji Ibnu Hajar. Mantan Kepala Desa Samudrajaya, Bekasi, itu pun merasa terpanggil untuk mendirikan cabang Pesantren At Taqwa di daerahnya. Alasannya karena Haji Ibnu Hajar merasa sebagai orang yang tidak punya banyak ilmu, bahkan tidak berilmu.
“Maka saya harus banyak gerak. Kalau saya tidak bergerak, maka saya tidak punya apa-apa,” ujar Ibnu.
Untuk itu, Ibnu Hajar kini sedang banyak belajar dari Kiai Syarqowi, seorang alumni At Taqwa yang mendirikan pesantren di kampungnya di Pondok Soga. Ketika ditemui, Kiai Syarqowi berkisah, ternyata membangun pesantren itu sulit juga. Membutuhkan kesabaran yang ekstra.
Pondok pesantren Kiai Syarqowy itu menginduk ke Yayasan At Taqwa pusat di Ujung Harapan, Bekasi. Tidak mudah bagi Syarqowy memperoleh izin mendirikan cabang pesantren. Ketika mengajukan izin, ia terdaftar di urutan ketiga. Sehingga, pesantrennya terdaftar atas nama Pondok Pesantren At Taqwa 03 Pondok Soga, yang beralamat di Pondok Soga RT 02/01 Desa Pantai Hurip, Babelan, Bekasi.
Ternyata pesantren tersebut baru meraih izin setelah hampir 5 tahun beroperasi. Tanggal 27 April 2016. Ketika awal berdiri pada Juli 2011, ia baru berstatus “Terdaftar” di Yayasan At Taqwa Pusat. Setelah izin didapat, Kiai Syarqowy segera mendaftarkan pesantrennya di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi.
Beberapa Rumpun Kitab
Pesantren At Taqwa 03 menyelenggarakan sekolah formal, mulai dari Taman Kanak-Kanak Islam (TKI), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (Mts), dan Madrasah Aliyah (MA). Saat ini, jumlah santri putra yang belajar di Pesantren At Taqwa 03 adalah140 orang dan santri putri sebanyak 68 orang. Totalnya 208 orang yang saat ini sedang belajar di pesantren tersebut. Para santri datang bukan hanya dari kampung sekitar Pondok Soga, tetapi juga dari luar, semisaldari Tanggerang, Jakarta, Bekasi, tambun, Cikarang, Muara Gembong, dan Karawang.
Baca Juga : Istimewanya Masjid Jami' Al Mujahidin Pondok Soga
Mekanisme belajar pesantren pun disesuaikan. Jadwalnya per hari terbagi menjadi empat, yaitu ba’da ashar (16.00-17.00), ba'da maghrib (18.30- 20.00), ba'da isya (20.30-21.00) dan ba'da Shubuh (05.30-06.00).
Sebagai cabang, kitab-kitab yang diajarkan di Pesantren At Taqwa 03 tersebut juga atas rekomendasi dari Pesantren At Taqwa Pusat. Kitab-kitab tersebut dikelompokkan menjadi beberapa rumpun, yaitu Kitab Bahasa, Hadits, Fiqh, Tafsir, dan sebagainya.
Di antara rumpun Kitab Bahasa, kaidah bahasa Arab, yang dikenal dengan Nahwu – Sharaf, yang dipelajari di sana adalah dari kitab dasar, semisal Matan Jurmiyyah, Mukhtasar Jiddan, Imrithi, Matan Bina, dan Al Amtsilatu At Tashrifiyyah. Sedangkan Kitab-kitab Fiqh yang diajarkan di antaranya adalah Maslakul Akhyar, Safinatunnajah, Riyadul badiah, Fathul Qarib, dan sebagainya.
Selain itu, kepada para santri juga diajarkan kitab-kitab agar santri memiliki karakter yang baik. Antara lain adalah Kitab Akhlakul Lilbanin jilid 1, 2, dan 3. Juga Kitab Ta'limul Muta'allim, Nashoihul Ibad, dan Kitab Risalah Al Mu'awanah.
Pesantren At Taqwa 03 juga mengajarkan kita-kitab hadits,semisal Kitab Hadits Arbain, Mukhtarul Alhadits, Tanqihul Qoul, dan lain-lain. Bahkan, pesantren itu juga mengajarkan tafsir, yaitu Ktab Tafsir Ibnu Katsir.
Pendidikan Qiraatul Kutub
Di samping itu, Pesantren At Taqwa 03 juga memiliki program andalan lain, yaitu Program Tahsin Al Qur'an dengan Metode Ummi. Juga ada Kelompok Tahfidz Al Qur'an, putra dan putri (maksimal baru sampai 5 juz). Santri juga dibekali ilmu Tilawah. Bagi santri yang memiliki suara merdu, akan masuk Kelompok Tilawah Al Qur'an dan Sholawat, dan lain lain.
Baca Juga : UAS Kepada Santri At-Taqwa : 5 Pelajaran Penting dari K.H. Noer Ali
Di bagian lain, Kiai Syarqowi mengatakan, pesantren itu memiliki program Pendidikan Qiraatul Kutub dengan Metode Sidogiri. Program tersebut dimaksudkan agar santri lebih mudah memahami kitab Nahwu. Sebab, para santri memang diupayakan untuk mempelajari kitab Nahwu yang merupakan pelajaran pokok di pesantren. Qiraatul Kutub merupakan sebuah mata kuliah yang mengajarkan mahasiswa tentang bagaimana cara untuk mempelajari dan membaca bahasa Arab gundul, atau dengan bahasa yang lebih mudah dikenal yaitu bahasa Arab tanpa harakat. Sehingga, para santri dapat lebih mudah memahaminya.
Fasilitas pesantren yang Ketua Yayasan-nya adalah KH Syamsul Falah, M. Ec, itu pun kini sudah cukup lengkap. Antara lain pesantren tersebut didukung dengan adanya Masjid, Aula Serba Guna, dan 4 ruang Asrama Santri Putra (1 ruang asrama santri tahfidz putra), 4 ruang Asrama Santri Putri ( 1 ruang asrama tahfidz putri),serta dilengkapi dengan 17 MCK putra dan 12 MCK santri putri.
Sebagai langkah untuk menjangkau dunia global, pesantren ini pun telah memiliki 1 tower Internet. Nantinya, alumni pesantren juga diharapkan memiliki jiwa enterpreneurship. Sehingga, pihak pondok pesantren juga telah menyiapkan Gedung BLKK Pondok Pesantren At Taqwa 03. Serta agar para santri dan alumni kelak menjadi sehat, sudah ada sarana olah raga berupa satu lapangan voli dan satulapangan futsal. Bahkan, mereka diajarkan pula keterampilan memanah seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah saw.
Semoga Pondok Pesantren At Taqwa 03 terus berkembang dan akan semakin maju. Seperti itu pula harapan Kiai Ahmad Syarkowi Mukhtar, Sag, MM. Amin.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!