Dahulu, pada zaman Nabi Ibrahim AS, ada raja yang sangat sombong dan angkuh. Saking angkuhnya, ia menganggap dirinya adalah Tuhan. Ia sangat bergelimang harta, memiliki pasokan makanan berlimpah, dan tinggal di istana yang megah. Ia tak segan menghina fakir miskin yang datang ke istananya untuk meminta makanan, dan memaksa mereka mengakui bahwa ia adalah Tuhan. Karena lapar, orang-orang fakir miskin itu terpaksa mengikuti kemauannya.
Raja itu adalah Namrud, musuh Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS menyeru agar ia segera bertaubat dan menyembah Allah Swt. Namun, seruan Nabi Ibrahim AS tersebut dibalas dengan kejam. Ia justru memerintahkan pasukannya untuk membakar Nabi Ibrahim AS.
Api besar pun dinyalakan dan siap melahap Nabi Ibrahim AS. Namun, dengan kekuasaan Allah Swt, api besar yang berkobar itu berubah menjadi dingin dan tidak membakar Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim pun selamat dari peristiwa tersebut.
Pada akhirnya, Allah Swt mengirim pasukan dalam bentuk serangga kecil yang masuk ke dalam lubang telinga Namrud. Hal ini membuat Ia tersiksa. Saking tersiksanya, ia memukul-mukul kepalanya hingga tewas mengenaskan.
Di dalam kisah ini, kita dapat melihat bahwa kekuasaan dan harta telah menjadikan Namrud angkuh dan lupa akan segala hal. Ia berpikir, dengan kekuasaan dan hartanya ia dapat melakukan semua yang diinginkan. Namun, Allah Swt dengan mudah membalas keangkuhan Namrud dengan hanya mengirim serangga kecil.

Fenomena Kesombongan
Saat ini media sosial menjadi salah satu tempat oknum memamerkan hartanya atau yang biasa dikenal dengan flexing. Flexing atau pamer harta di media sosial, sejatinya termasuk ke dalam kategori sombong. Di dalam Al Qur’an, ada ayat yang melarang pamer harta dan sombong, karena perbuatan tersebut merupakan akhlak tercela yang dibenci Allah Swt.
“Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena angkuh) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri” (QS Luqman: 18).
Rasulullah saw mengabarkan bahwa ada tiga perkara yang merusak, salah satunya adalah sombong.
“Dan tiga perkara yang dapat menyebabkan rusak adalah: bakhil (pelit) yang berlebihan, mengikuti hawa nafsu, dan membanggakan diri sendiri.”
Maka sudah jelas, Allah Swt sangat membenci perbuatan angkuh dan sombong. Sedangkan Allah Swt dapat dengan mudah membalikkan keadaan seseorang dari yang berkuasa menjadi hina. Seperti kisah lain, yaitu Abrahah yang ingin menghancurkan ka’bah dengan pasukan bergajahnya yang akhirnya luluh lantak dengan pasukan burung Ababil. Juga kesombongan Fir’aun yang pada akhirnya tenggelam di Laut Merah.

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!