Semua Artikel Menarik di Rubrik Ibroh - Sabili.id

Jika seluruh penduduk Palestina sudah siap berjihad menyongsong kemenangan maka kini tugas kita yang menguatkan semangat mereka. Lakukan apa yang bisa dilakukan walaupun tindakan kita hanyalah seperti burung pipit yang mencoba memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim.

Gerakan perlawanan terhadap hegemoni, oligarki, dan monopoli yang menindas akan terus muncul. Energi dan kekuatan yang tertanam di sanubari manusia beriman melampaui semua infrastruktur fisik yang ada. Semua bentuk kezaliman akan lunglai walau ditopang kumpulan manusia cerdas dan kuat.

Ini kisah genosida terhadap mukminin pengikut Nabi Isa oleh para pemeluk Yahudi yang diabadikan Al-Qur'an. Para pembantainya, raja Dzu Nawas bersama pembesar dan prajuritnya.

Abdurahman bin Abu Bakar menolaknya dengan berkata, "Abu Bakar tidak memilih dari keluarga dan kabilahnya. Beliau memilih laki-laki dari Bani Adi bin Ka'ab, karena melihatnya kapabel, maka dia membai'atnya.”

Di balik pendeknya umur anak cucu Adam, Allah anugerahkan syahwat yang besar. Saking besarnya syahwat itu, manusia kerap terhalangi untuk melihat fakta-fakta kebesaran alam yang terbentang di depan matanya. Bahkan, manusia begitu pongah untuk menelan bumi dan segala sumber dayanya.

Andai pahala dan dosa bisa terlihat mata, mungkin tak akan ada manusia yang durhaka. Semua orang pasti akan mengejar surga.

Nabi Ibrahim Alaihissalam digelari khalilullah, kekasih Allah. Sebab, ia lolos dari jebakan berhala cinta. Ia mampu melepaskan diri dari belenggu cinta yang paling dahsyat. Cinta kepada orang tua, kepada istri, dan kepada anaknya harus ia sub-ordinasikan dalam cintanya kepada Allah azza wa jalla.