Amerika Termakan Hoaks dan Pengaruhnya terhadap Serangan Darat Israel

Amerika Termakan Hoaks dan Pengaruhnya terhadap Serangan Darat Israel
Presiden AS, Joe Biden mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Kota New York / Kevin Lamarque (Reuters)

Amerika Serikat dibuat malu karena Presidennya termakan berita hoaks tentang pemenggalan tiga bayi oleh Hamas, dan mengaku sudah melihat video peristiwa tersebut serta mengonfirmasikannya. Zionis Israel dibuat malu karena Hamas berhasil mematahkan seluruh infrastruktur tercanggihnya dengan peralatan sederhana tanpa teridentifikasi oleh intelijennya. Maka, dengan tegas mereka mendeklarasikan akan melumatkan total Hamas di Gaza. Lantas apa pengaruh Presiden Amerika Serikat yang termakan berita hoaks terhadap rencana serangan darat Zionis Israel di Gaza?

Penyerangan militer sangat butuh dukungan moralitas agar memiliki alasan yang terlegitimasi dan momentum kuat agar masyarakat dunia berpartisipasi mendukungnya. Seperti serangan Amerika ke Afghanistan dan Iraq dengan alasan diserang teroris, lalu mengumumkan perang terhadap teroris yang disebabkan peristiwa 11 September 2001. Menyerang Afghanistan karena gembong terorisnya, Usamah, ada di Afghanistan. Menyerang Irak karena senjata pemusnah massalnya ada di Iraq. Apakah sekarang Amerika memiliki momentum yang serupa untuk mendukung Zionis Israel kali ini?

Semula, Amerika akan memanfaatkan berita dipenggalnya 3 bayi sebagai momentum dukungannya atas serangan darat dan blokade Israel terhadap Gaza dengan alasan kemanusiaan. Hal itu sekaligus menghantam Hamas secara moralitas. Namun, saat diketahui bahwa itu adalah berita hoaks dan mereka terjebak oleh hoaks tersebut, Amerika segera berdiplomasi ke Timur Tengah.

“Menteri Luar Negeri, Antony Blinken, akan melakukan perjalanan ke Israel, Yordania, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir, pada 11-15 Oktober 2023, di mana ia akan bertemu dengan para pejabat senior," kata juru bicara Kemenlu AS, Matther Miller, dilansir dari Anadolu Agency, Jumat, 13 Oktober 2023.

Baca Juga : Israel telah Melanggar Hukum Internasional dengan Penggunaan Bom Fosfor di Gaza dan Lebanon

Blinken tiba di Israel hari Kamis, 12 Oktober 2023, untuk menunjukkan dukungan AS kepada Israel pasca serangan Hamas akhir pekan ini. “Pesan yang saya bawa adalah ini, Anda mungkin cukup kuat untuk membela diri, tetapi selama Amerika masih ada, Anda tidak perlu melakukan hal tersebut,” katanya. Artinya, serangan darat Zionis Israel menunggu konfirmasi Amerika dari hasil kunjungannya ke Timur Tengah.

Amerika bisa mengalami tekanan kemanusiaan yang berat dari masyarakat Internasional jika Israel melakukan serangan bumi hangus terhadap Gaza. Sebab, awalnya deklarasi mendukung Zionis Israel karena kemanusiaan, sekarang dampak serangan darat Israel akan memakan korban kemanusiaan yang paling parah, disebabkan penduduk Jalur Gaza yang berjumlah 2,6 juta namun menempati daerah yang sangat sempit.

Gerakan Fatah dan Hamas sama-sama menyerukan agar rakyat Gaza tidak keluar dari Gaza. Dengan menyerukan agar peristiwa Nakba 1948 tidak terulang lagi. Masjid di Gaza terus menginformasikan agar rakyat Gaza tetap berada di Gaza. Rakyat Gaza lebih banyak memilih tetap di Gaza. Mesir dan Turki mendukung tidak ada jalur pengungsian dari Gaza ke Mesir, namun dunia internasional tetap meminta Mesir membuka jalur kemanusiaan yang dibutuhkan oleh rakyat Gaza.

Di sisi lain, melalui drone, Israel terus menyebar selebaran yang menyerukan rakyat Gaza Utara yang berjumlah 1,1 juta agar meninggalkan rumahnya beserta peta jalur pengungsian yang aman. Kemudian mengeluarkan berita sepihak bahwa telah terjadi eksodus besar-besaran dari Gaza Utara ke Gaza Selatan. Memang telah terjadi pengungsian diprediksi 400.000 orang, tetapi hanya ke tempat pengungsian resmi PBB saja.

Baca Juga : Yang Tak Terduga dalam Keterhimpitan

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mencoba memecah belah rakyat Palestina agar mau meninggalkan Gaza dengan berkata, "Mayoritas warga Palestina tidak ada hubungannya dengan Hamas dan serangan mengerikan yang dilakukan Hamas. Mereka juga menderita."

Sepertinya serangan darat besar-besaran Israel ke Gaza masih menunggu konfirmasi Amerika dan pergerakan pengungsian rakyat Gaza. Agar perang terhadap Hamas yang awalnya digembar-gemborkan dengan alasan kemanusiaan dengan pemenggalan 3 bayi oleh Hamas yang ternyata hoaks  itu tidak menampar wajah Amerika sendiri.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.