Ahmad Syauqi Banna

Konflik di antara Iran dan penjajah Israel kian memanas. AS ikut mengintervensi konflik itu. Lalu bagaimana sikap kita? Mendukung Iran, mendukung Israel, mendukung kedua belah pihak, atau tidak memihak keduanya (bersikap apatis)? Tentu perlu bijak dalam bersikap.

Kepala Pejabat Administrasi DPR AS, Catherine Szpindor, mengatakan, mulai Senin (30/6/2025) seluruh staf Dewan Perwakilan Rakyat AS (House of Representatives) dilarang menggunakan aplikasi WhatsApp. Anggota DPR AS dianjurkan pakai aplikasi perpesanan lain yang dianggap lebih aman.

jaringan ritel tersebut kini mulai menjual produk Gaza Cola, sebuah produk minuman ringan yang dikembangkan sebagai bentuk dukungan langsung bagi warga Palestina. Keuntungan dari penjualan Gaza Cola digunakan untuk mendukung rakyat Palestina di Gaza.

Perang penjajah Israel dengan Iran tak menghentikan aksi genosida di Palestina. Senin pagi, salah satu rumah sakit di Gaza melaporkan, sebanyak 43 warga Palestina syahid akibat tembakan pasukan penjajah Israel, termasuk 20 warga yang sedang menanti bantuan makanan.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, kecam keras serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada Ahad (22/6/2025). Macron menegaskan hal itu dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Støre, di Oslo, Senin (23/6/2025).

Brigade Al-Qassam mengumumkan, mereka telah berhasil menewaskan tiga tentara penjajah Israel di bagian timur Jabalia, Gaza Utara, Senin (23/6/2025). Al-Qassam juga menyatakan telah melancarkan serangan ke Pos Militer penjajah Israel di selatan Gaza, Ahad (22/6/2025).

Pada Ahad (22/6/2025), militer Iran untuk pertama kalinya melancarkan rudal jarak jauh "Khaibar" ke wilayah penjajah Israel, dalam operasi "The Promise 3". Aksi itu merupakan balasan atas serangan udara Amerika terhadap fasilitas nuklir Iran pada hari yang sama.