AWG: Yahya Sinwar Adalah Contoh Pemimpin Islam, Maju ke Medan Perang dengan Gagah Berani

AWG: Yahya Sinwar Adalah Contoh Pemimpin Islam, Maju ke Medan Perang dengan Gagah Berani
AWG: Yahya Sinwar Adalah Contoh Pemimpin Islam, Maju ke Medan Perang dengan Gagah Berani / Foto Istimewa

Aqsa Working Group (AWG) memberikan ucapan selamat kepada Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, karena meraih syahid di medan laga saat bertempur melawan penjajah Zionis Israel. Itu merupakan cita-cita kematian agung bagi umat Islam. Hal itu dikatakan Ketua Presidium AWG, Nur Ikhwan Abadi, kepada pers di Sekretariat AWG, Bekasi, pada Jumat (18/10/2024).

Kami mengucapkan selamat kepada Yahya Sinwar atas kesyahidannya dan dikabulkannya doa beliau oleh Allah subhanahu wata’ala. Karena sebelumnya beliau telah berdoa, hadiah terbesar yang mungkin diberikan oleh Zionis Yahudi kepadanya ialah pembunuhannya,” kata Nur Ikhwan Abadi.

Nur Ikhwan menyebut, Yahya Sinwar sangat menginginkan syahid di medan pertempuran dan sangat takut dengan kematian di atas ranjang. “Berulang kali ia (Yanya Sinwar) menyampaikan bahwa ia sangat takut akan kematian di atas kasur, berada di atas ranjang. Dia sangat mengharapkan kematian dalam kondisi syahid di medan pertempuran dan Allah mengabulkan doanya. Dia bertemu Allah dengan jalan yang paling dirindukan oleh pribadinya yaitu syahid fii sabilillah di medan pertempuran,” tuturnya.

Menurut Nur Ikhwan, Yahya Sinwar adalah contoh pemimpin Islam. Sinwar dengan gagah berani maju ke medan perang bersama para pejuang lainnya.

Yahya Sinwar adalah contoh seorang pemimpin Islam, bagaimana dia tidak berada di belakang meja namun dia maju ke medan pertempuran, menghunus senjatanya, berada di tengah-tengah anggotanya di medan pertempuran,” ucapnya.

Ini Bunyi Pernyataan Resmi Hamas Pasca Syahidnya Yahya Sinwar
Adalah sebuah kesalahan jika penjajah kriminal itu berpikir bahwa dengan membunuh para pemimpin perlawanan besar seperti Sinwar, Haniyya, Nasrallah, Al-Arouri dan lainnya, mereka dapat memadamkan api perlawanan atau membuat mundur rakyat kami.

Nur Ikhwan yang juga Site Manager Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara itu pun mengatakan bahwa inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. “Inilah seharusnya pemimpin-pemimpin Islam itu bersikap. Inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Saat perang, Rasulullah berada di tengah-tengah sahabat, menghalau musuh, terjun langsung ke medan pertempuran,” tegas Nur Ikhwan.

Dia menekankan, penjajah Israel tidak membunuh Yahya Sinwar, karena pada saat pertempuran itu berlangsung, pasukan penjajah tidak mengetahui identitas Sinwar. “Zionis mengatakan bahwa Sinwar dibunuh, itu tidak benar. Penjajah tidak membunuh Sinwar tetapi Sinwar menjadi syahid dalam peperangan militer yang langsung dengan tentara penjajah yang sebelumnya mereka tidak mengetahui identitas Sinwar,” ungkapnya. “Jadi, kesyahidan Yahya Sinwar dalam pertempuran di front terdepan di Rafah adalah memang bentuk dari perjuangan Yahya Sinwar untuk membela Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsa,” sambungnya.

Nur Ikhwan mengungkapkan, Yahya Sinwar kerap kali memberikan komando dalam setiap operasi perlawanan yang dilakukan Hamas melalui sayap militernya, Brigade Al-Qassam. “Mungkin banyak yang mengira bahwa Yahya Sinwar itu duduk dalam sebuah ruangan, mengomando dari terowongan. Tetapi ternyata dia ikut baku tembak, bahkan dalam ratusan pertempuran di Koridor Philadelphia yang memisahkan Gaza Utara dan Gaza Tengah. Dia juga yang mengomando tanggal 7 Oktober (Thufan Al-Aqsa), dia juga mengomando perlawanan di Gaza Utara, di Rafah, dan lainnya. Dia telah mengondisikan Hamas di Gaza, baik secara manajemennya maupun militernya. Jadi memang Al-Qassam bisa melakukan serangan-serangan di bawah komando beliau,” urainya.

Nur Ikhwan berulang kali mengucapkan selamat atas peraihan gelar tertinggi yang diperoleh Yahya Sinwar, yakni syahid fii sabilillah. “Sekali lagi kami mengucapkan selamat kepada Yahya Sinwar, dia telah bertemu dengan Rabb-nya dengan jalan yang beliau rindukan, jalan yang memang dirindukan setiap muslim yang menginginkan syahid. Sekali lagi, kami mengucapkan selamat kepada Yahya Sinwar. Mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala memberikan syahid juga kepada kita, seluruh umat Islam,” tuturnya.

Nur Ikhwan mengatakan, syahidnya Yahya Sinwar akan semakin menambah keimanan dan kekuatan umat Islam untuk memperjuangkan Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsa. “Kami yakinkan bahwa darah yang keluar dari tubuh Sinwar tidak akan pernah melemahkan perjuangan umat Islam di seluruh dunia. Bahkan insya Allah perjuangan umat Islam yang benar-benar ikhlas untuk membela Baitul Maqdis dan membela Palestina, membela Masjid Al-Aqsa, akan terus bertambah. Keimanannya dan kekuatannya akan bertambah. Mudah-mudahan darah yang tumpah dari tubuh Yahya Sinwar menjadi pupuk iman umat Islam di seluruh dunia, sehingga akan menambah suburnya iman, menambah semangat perjuangan untuk membela Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsa. Insya Allah,” pungkasnya.

IYCA Gelar Community Gathering “Ngobrol Iklim” di Tangerang
Aliansi Pemuda Lintas Agama untuk Iklim (Interfaith Youth Climate Alliance - IYCA) menyelenggarakan acara Community Gathering bertema “Ngobrol Iklim”, pada Sabtu (12/10/2024), di Plant Culture Restaurant, Alam Sutera, Tangerang.

Syahid dalam Pertempuran

Yahya Sinwar (62), Kepala Biro Politik Hamas, pemimpin gerakan perlawanan terbesar Palestina di Gaza, telah syahid dalam pertempuran di garis depan di Rafah, Gaza Selatan, melawan pasukan penjajah Israel, Kamis (17/10/2024).

Militer Israel merilis rekaman drone yang menunjukkan Sinwar bertarung hingga napas terakhirnya, melemparkan tongkat ke arah drone tersebut meski sedang terluka parah.

Pihak Israel secara tidak sengaja menemukan Sinwar dan pejuang-pejuang lainnya, meski pun ada klaim bahwa pembunuhannya adalah hasil dari upaya intelijen AS dan Israel.

Aqsa Working Group

Aqsa Working Group (AWG) adalah suatu lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsa dan membantu perjuangan rakyat Palestina.

AWG didirikan oleh komponen umat yang hadir dalam Al-Aqsha International Conference yang diselenggarakan di Wisma Antara, Jakarta, pada 20 Sya’ban 1429 Hijriyah/21 Agustus 2008 Masehi.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.