Gerakan perlawanan (Hamas) menegaskan, agresi militer penjajah Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza telah mencapai tingkat yang semakin brutal. Di dalam pernyataan resmi mereka yang dilansir Al Jazeera pada Ahad (5/4/2025), Hamas melaporkan, pasukan Israel terus melakukan pembantaian terhadap warga sipil tak bersenjata di berbagai wilayah Gaza. Tanpa henti dan tanpa memerhatikan hukum internasional.
Pemerintah teroris Israel di bawah pimpinan Benjamin Netanyahu menjalankan kebijakan sistematis yang bertujuan memusnahkan rakyat Palestina melalui blokade total yang telah berlangsung berbulan-bulan. "Lebih dari dua juta manusia saat ini dibiarkan tanpa akses terhadap air bersih, makanan, dan obat-obatan. Ini adalah perang kelaparan yang diumumkan secara terang-terangan," ungkap pernyataan tersebut.
Tak hanya itu. Hamas juga mengungkapkan bahwa fasilitas sipil yang seharusnya dilindungi dalam konflik telah menjadi target serangan. Salah satu serangan terbaru dilaporkan telah menghancurkan stasiun desalinasi air di lingkungan At-Tuffah, sebelah timur Kota Gaza, yang selama ini menjadi sumber utama air bersih bagi ribuan warga.

Pernyataan Hamas juga menilai bahwa tujuan Israel telah melampaui misi pembebasan sandera. “Eskalasi militer yang terus berlanjut memerlihatkan adanya rencana sistematis untuk menerapkan kebijakan genosida dan pengusiran massal terhadap rakyat Palestina,” tulis Hamas.
Namun demikian, Hamas menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan tunduk kepada tekanan maupun kehendak fasis dari pemerintah penjajah Israel. “Dengan keteguhan dan perlawanan, rakyat kami akan menggagalkan setiap rencana yang bertujuan menghapus perjuangan dan eksistensi kami di tanah ini,” tegas pernyataan tersebut.
(Sumber: Al Jazeera)

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!