Sejumlah massa dari komunitas pecinta Al-Quran Jabodetabek menggelar aksi Gerakan Memuliakan Al-Quran di Car Free Day (CFD) kawasan Monas Jakarta, Ahad (2/7/2023).
Dalam kondisi riuh ratusan pengunjung CFD, lantunan ayat suci Al-Quran dapat dengan jelas diucapkan para peserta yang duduk di bibir jalan kawasan Patung Kuda-Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.
Aksi ini juga diwarnai dengan aksi penandatanganan dukungan "Memuliakan Al-Quran dan Mengutuk Penistaan Al-Quran" pada spanduk yang disediakan panitia oleh peserta dan pengunjung CFD yang melintas di lokasi kegiatan mengaji dan tilawah Al-Quran ini.
Panitia pelaksana Sakuri menjelaskan, kegiatan ini dilakukan sebagai respons atas aksi pembakaran Al-Quran yang dilakukan di Masjid Stockholm, Swedia pada awal Idul Adha 1444H.
"Kami tidak menganjurkan menanggapi dengan kasar dan kekerasan, melainkan kami memilih untuk berjuang dengan membumikan dan meningkatkan pemahaman tentang Al-Quran. Penegasan kasih sayang dan cinta dalam Al-Quran harus didorong oleh setiap jiwa Muslim," kata Sakuri kepada awak media.
Sebagaimana diketahui, aksi pembakaran dan merobek Al-Quran dilakukan oleh Salwan Momik (37), di luar masjid pusat di ibu kota Swedia, Stockholm, bertepatan dengan hari pertama perayaan Idul Adha 1444H, Rabu (28/6/2023).
Pembina komunitas One Day Khatam Al-Quran (ODKQ) itu menyatakan, aksi penistaan agama tersebut juga menunjukkan kebencian orang kafir terhadap umat Islam, walaupun umat Islam tidak membenci mereka.
“Ketahuilah bahwa cahaya Islam tidak akan pernah padam dengan kebencian mereka. Cahaya Islam akan terus bersinar, memberi kecerahan bagi seluruh dunia, termasuk bumi Eropa. Aksi penistaan agama itu justru menunjukkan tanda-tanda kehancuran mereka yang membenci Islam. Sejarah mencatat, semakin seseorang berbuat dzalim dan nista, maka ia semakin dekat mereka menuju kehancuran,” ungkap Sakuri.
Selain itu, lanjut dia, seluruh umat Islam juga harus melakukan pembelaan dan tindakan nyata agar para pelaku penistaan agama jera dengan perbuatannya dan menjadi pelajaran bagi orang lain untuk tidak melakukan hal yang sama.
“Umat Islam harus terus melakukan dakwah yang Rahmatan Lil Alamin, kepada seluruh umat manusia agar mereka mengerti tentang wajah Islam yang sebenarnya, dan penuh kasih sayang,” pungkasnya.*
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!