Di Lantai 6, Ruang Berkarya, Perpustakaan Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM), Aqsa Working Group (AWG) menggelar konferensi pers bertajuk "Global Sumud Flotilla, Nusantara Sail to Gaza". Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting. Di antaranya adalah Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, Muhammad Husein, Rifa Berliana Arifin (Presiden AWG), serta Farid Zanjabil Al-Ayyubi (salah satu perwakilan Indonesia dalam misi kemanusiaan tersebut).
Gerakan Global Sumud Flotilla merupakan inisiatif internasional yang terdiri dari sekitar 44 kapal dengan partisipasi dari 70 negara. Di dalam setiap kapal, akan tergabung empat komponen utama, yaitu ketua delegasi, kru media, panitia pelaksana, dan influencer. Inisiatif ini dimotori oleh Aqsa Working Group (AWG) dan menjadi kelanjutan dari komitmen berbagai elemen masyarakat sipil untuk membela kemanusiaan dan hak rakyat Palestina.
Di dalam sambutannya, Sudarnoto menyebut gerakan ini sebagai sebuah bentuk perjuangan baru dengan semangat hebat. Ia menekankan, solidaritas global terhadap Palestina harus terus hidup dan menemukan bentuk nyata di tengah berbagai tekanan yang dialami rakyat Palestina.
Sementara itu, Rifa Berliana Arifin mengungkapkan, Sumud Flotilla adalah upaya kolaboratif yang melibatkan negara-negara dari berbagai benua. “Presentasi dari 44 negara, hampir seluruh negara Eropa mengirim masing-masing dua orang. Ini menunjukkan komitmen internasional yang kuat untuk mendukung perjuangan Palestina,” tutur Rifa.
Ahmad Syauqi Banna
Muhammad Husein menambahkan, “Sumud Flotilla ini menjadi ajang bersatunya NGO (Non-Governmental Organization, red) lintas negara. Ini adalah program jangka pendek yang memiliki dampak panjang. Selain menjadi bentuk dukungan kepada masyarakat Palestina, ini juga mendesak Zionis Israel untuk segera membuka blokade terhadap Gaza”.
Sedangkan Farid Zanjabil Al-Ayyubi menyebut gerakan ini sebagai badai baru setelah badai Al-Aqsa. “Insya Allah ini adalah gerakan besar. Setelah sebelumnya ada kapal Madleen dan Handalah yang dicegat, kini kita hadir dengan Global Sumud Flotilla – bayangkan, 44 kapal bergerak bersama. Insya Allah Zionis akan kewalahan,” tegasnya.
Rute dan Jadwal Pelayaran
Rencana perjalanan armada Global Sumud Flotilla dimulai dari empat pelabuhan internasional. Seluruh kapal akan bertemu di satu titik untuk kemudian berlayar menuju Gaza secara serempak. Untuk Sumud Nusantara, yang terdiri dari delegasi berbagai negara Asia, kapal akan berangkat dan berkumpul di Malaysia sebelum berangkat menuju Eropa. Keberangkatan dari Malaysia dijadwalkan pada 23 Agustus 2025, sedangkan pelayaran dari Eropa menuju Gaza direncanakan pada akhir Agustus.
Gerakan ini bukan hanya simbol solidaritas, namun juga menjadi strategi aksi damai global untuk menekan Zionis agar menghentikan blokade terhadap Palestina yang telah berlangsung bertahun-tahun. Dengan kekuatan kolektif dan semangat sumud (keteguhan), para peserta flotilla berharap membawa pesan kuat bahwa dunia belum berpaling dari Palestina dan bahwa perlawanan terhadap ketidakadilan akan terus menyala, lewat aksi nyata.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!
