Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Prof. Dr. Arif Satria, menyampaikan pesan agar masyarakat berupaya untuk tidak dengan mudah membuang makanan. Jika upaya itu dilakukan, maka food loss akan bisa kita kurangi. Dan mengurangi food loss itu merupakan kontribusi untuk kedaulatan pangan kita.
Pesan Arif Satria itu disampaikan saat memberikan kata sambutan dalam acara halalbihalal yang digelar ICMI pada Rabu, 1 Maret 2024 dengan tema Kuatkan Silaturahmi, Teguhkan Iman dan Taqwa untuk Wujudkan Persatuan Bangsa. Acara yang diadakan di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, pukul 19.20 hingga 21.40 WIB itu berlangsung meriah.
Sejumlah tokoh publik terlihat hadir di acara itu. Di antaranya adalah Mantan Ketua MPR RI, Prof. Dr. M. Amien Rais; Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie; Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah; Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak; Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Prof. Dr. Rokhmin Dahuri; penyanyi legendaris Indonesia, Ebiet G Ade; dan Sekjen Kementan, Prihasto Setyanto, yang hadir mewakili Kementerian Pertanian.
“Alhamdulillah, pada malam hari ini kita diberi kesempatan untuk bisa bersilaturahmi dalam rangka halalbihalal. Atas nama ICMI, saya mengucapkan maaf, dan saya ucapkan minal aidin wal faizin, taqabbalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin. Dan juga terus merajut silaturahmi dalam meneguhkan iman dan taqwa, dalam rangka terus membangun umat, membangun bangsa. Dan pada hari ini, karena tempatnya di Kementerian Pertanian, maka kita juga dituntut untuk terus memberikan kontribusi untuk kedaulatan pangan kita,” kata Prof. Dr. Arif Satria dalam sambutannya.
Baca juga: Dinasti Politik Bikin Politisi Muda Sulit Tembus Senayan
Di bagian lain sambutannya, Prof. Arif Satria juga menyinggung soal pangan yang terbuang secara sia-sia. Ia pun berpesan agar kita bisa kreatif untuk bisa menyediakan pangan.
“Karena pangan itu soal hidup-mati sebuah bangsa, dan kita pun dituntut untuk bisa lagi-lagi kreatif untuk bisa menyediakan pangan ini. Karena ketersediaan pangan itu (bisa dipenuhi jika) minimal ada dua hal. Satu, peningkatan produksi. Dua, mengurangi food loss. Jadi produksi jelas, varietas unggul kita siapkan,” tuturnya.
Menurut Arif, dari kegiatan-kegiatan tersebut, minimal kita harus menghindari food loss dan food waste. “Seperti sekarang ini, kalau Bapak tadi makan malam tidak habis, itu food waste namanya,” ujarnya.
Arif menegaskan, sepertiga dari penggunaan pangan di dunia saat ini tergolong food loss and food waste. Sedangkan sebagai muslim, kita diperintah untuk mengambil makan secukupnya.
“Nah, inilah saya kira berkaitan dengan dua hal. Pertama soal teknologi. Kedua berkaitan dengan soal perilaku. Nah, perilaku kita sebagai umat Islam dituntut untuk bisa wise dalam hal pangan ini,” katanya.
Baca juga: Judi Online Membuat Merana
Arif lantas mengingatkan firman Allah Swt dalam Al Qur’an surat Al-A’raf ayat 31.
Artinya: “Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan” – QS. Al-A’raf:31
“Itu sudah jelas dalam Al Qur’an. Jadi, kita menekan food waste ini menjadi pesan. Jadi, pesan-pesan dalam Al Qur’an sebenarnya sangat banyak sekali yang berkaitan dengan soal mengonsumsi pangan kita. Dan saatnya sekarang kita ini harus terus bisa mengonsumsi pangan dengan baik, secukupnya, dan juga sehat,” tegasnya.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!