Hamas Setujui Usul Perjanjian Gencatan Senjata, Warga Israel Tuntut Netanyahu

Hamas Setujui Usul Perjanjian Gencatan Senjata, Warga Israel Tuntut Netanyahu
Hamas menyerahkan hampir selusin sandera Penjajah Israel kepada Komite Palang Merah Internasional di Kota Gaza. / Stringer (Anadolu)

Hamas dikabarkan Hamas telah menyetujui usulan mengenai perjanjian gencatan senjata di Gaza. Dilansir dari situs berita Al Jazeera, setelah negosiasi berbulan-bulan, pada Senin (6/5/2024), Hamas melalui Kepala Biro Politiknya, Ismail Haniyeh, mengatakan, Hamas telah menyetujui usulan mediator (Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir) mengenai perjanjian gencatan senjata di Gaza. Al Jazeera mengabarkan, melalui panggilan telepon Ismail Haniyeh telah memberitahu Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani; dan kepala Intelijen Mesir, Abbas Kamel, tentang kesetujuan Hamas tersebut.

Usulan tersebut mencakup 3 tahap. Masing-masing tahap berlangsung selama 42 hari. Berikut ini rincian perjanjian tersebut:

Tahap pertama, gencatan senjata selama 42 hari, Hamas akan membebaskan 33 tahanan Israel dengan imbalan pembebasan warga Palestina dari penjara Israel. Israel juga akan menarik sebagian pasukannya dari Gaza dan memberikan kebebasan bergerak kepada warga Palestina dari selatan Jalur Gaza ke utara.

Tahap kedua, periode 42 hari berikutnya, mencakup kesepakatan untuk memulihkan ketenangan berkelanjutan di Gaza, penarikan seluruh pasukan Israel yang masih tersisa di Gaza. Hamas akan membebaskan anggota pasukan cadangan Israel dan beberapa tentara, sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina oleh Israel.

Tahap ketiga, menyelesaikan pertukaran jenazah dan memulai rekonstruksi sesuai dengan rencana yang diawasi oleh Qatar, Mesir, dan PBB. Kemudian akhiri pengepungan total di Jalur Gaza.

Baca juga: Upaya Turki Hentikan Pembataian Warga Palestina oleh Israel

Pada hari yang sama, pemerintah Israel mengumumkan, mereka akan mengirim delegasi ke Kairo untuk bertemu dengan para mediator dan membahas proposal gencatan senjata yang disetujui Hamas. Mereka juga mengatakan bahwa usulan itu tidak memenuhi tuntutan Israel.

Tetap Lanjutkan Operasi ke Rafah, Warga Israel Gugat Netanyahu

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan bahwa Dewan Perang Israel dengan suara bulat telah memutuskan untuk melanjutkan operasi ke Rafah. Mereka mengatakan, tujuannya adalah untuk memberikan tekanan militer terhadap Hamas dan pembebasan tahanan.

Namun, pengumuman itu sama sekali tidak memuaskan keluarga para tahanan. Justru di dalam negeri, Israel dipenuhi dengan demonstrasi yang menuntut perlunya melaksanakan perjanjian gencatan senjata untuk pemulangan para tahanan.

Para pengunjuk rasa di Israel itu mengatakan bahwa waktunya telah tiba untuk memulangkan keluarga mereka. Maka, mereka menuntut segera perlunya menyelesaikan kesepakatan pertukaran antara Israel dan Hamas.

Sudah waktunya mengembalikan para tahanan atau kami akan membakar negara ini, seru mereka.

(Sumber: Al Jazeera)

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.