Raid Saleh, Kepala Tim SAR Suriah Utara (Wilayah yang dikuasai oleh oposisi) mengatakan bahwa hingga hari ke-6 pasca gempa, PBB belum memberikan bantuan kepada korban di Suriah Utara. Gempa yang terjadi pada 6 Februari silam sedikitnya telah merenggut 25.000 nyawa dan 80.000 korban luka dari penduduk Turki & Suriah. Ia juga menambahkan bahwa Palang Merah Internasional sebagai lembaga kemanusiaan di bawah PBB memberikan informasi palsu kepada media arab terkait proses evakuasi dan pencarian korban yang berlangsung di suriah utara. Informasi palsu tersebut ialah berkaitan dengan klaim pejabat PBB yang mengatakan bahwa mereka telah berhasil mengevakuasi sedikitnya 50% dari daerah terdampak bencana gempa. Faktanya, Raid melanjutkan bahwa “Kami hanya mampu menjangkau 12% dari daerah yang terdampak bencana.” Ia juga menekankan bahwa hal tersebut dilakukan oleh Tim SAR Suriah Utara dibantu oleh relawan lokal.
Dalam jumpa pers sebelumnya Tim SAR Suriah Utara menyampaikan bahwa mereka menghadapi kesulitan yang luar biasa dalam proses evakuasi korban selamat yang tertimbun di bawah reruntuhan bangunan. Hal tersebut imbas dari minimnya peralatan yang dimiliki khususnya kamera termal yang digunakan untuk mengindentifikasi adanya korban selamat di bawah reruntuhan. Hal senada disampaikan oleh “Koalisi Nasional Suriah” yang memerintah di wilayah Suriah Utara atas kinerja PBB. Mereka mengutuk tindakan PBB yang menganak tirikan Suriah Utara dan menganggapnya sebagai sebuah kegagalan yang memalukan. Haitsam Rahmah, Sekretaris Jendral Koalisi Nasional Suriah mengatakan bahwa akses menuju Suriah Utara tersedia dan tidak terputus serta tidak terbatas pada satu rute,
“Rute penyebrangan menuju barat laut Suriah adalah pilihan terbaik yang ada untuk saat ini.” kata Rahmah
Di sisi yang lain, raid Saleh mengucapkan terima kasih kepada para relawan dan negara tetangga yang yang telah membantu dalam proses penyelamatan dan evakuasi korban. Sebelumnya pemerintah Qatar telah mengirimkan bantuan kepada Tim SAR Suriah Utara guna mendukung operasi penyemalatan dan evakuasi korban.
(Sumber: Al Jazeera news)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!