STEI SEBI menyelenggarakan kegiatan sosialisasi program Haji Muda. Program sosialisasi yang diadakan atas kerja sama dengan Badan Penyelenggara Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) itu mereka selenggarakan pada Rabu, 29 Mei 2024, di SEBI Hall, Kampus STEI SEBI. Program yang dilaksanakan sebagai bagian dari langkah STEI SEBI kembali ikut menyukseskan kampanye Haji Muda itu mengangkat tema “Ayo Haji Muda, Wujudkan Niat, Rencanakan Selagi Muda dan Berhaji Selagi Kuat”.
Sebelumnya, STEI SEBI juga telah menyelenggarakan acara serupa pada 14 Desember 2023 di Balairung Budi Utomo, Hotel Bumi Wiyata, Depok. STEI (Sekolah Tinggi Ekonomi Islam) SEBI sendiri adalah institusi pendidikan yang didirikan oleh Yayasan Bina Tsaqofah. Kampus STEI SEBI beralamat di Jalan Raya Bojongsari, Depok, Jawa Barat.
Lebih dari 150 peserta mengikuti program sosialisasi haji muda yang dibuka oleh Ketua STEI SEBI, Sigit Pramono, itu. Mereka terdiri dari unsur mahasiswa, dosen, tenaga Pendidikan, dan masyarakat umum yang berada di sekitar lingkungan STEI SEBI. Ketika memberikan kata sambutan, Sigit Pramono menyatakan, pihaknya menyambut hangat kolaborasi antar institusi STEI SEBI, BPKH RI, dan BMI, dalam menyukseskan kampanye haji muda.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada BPKH. Semoga kolaborasi dan sinergi ini bermanfaat untuk umat dan perbaikan penyelenggaraan ibadah haji,” kata Sigit.
Sambutan dari pihak BPKH disampaikan oleh Harry Alexander. Ia adalah Anggota Badan Penyelenggara BPKH. Di dalam sambutannya, Harry menyebut, BPKH menyampaikan terima kasih kepada STEI SEBI yang telah ikut aktif mengampanyekan program Haji Muda yang digagas oleh BPKH RI. Ia pun melaporkan kinerja dan kontribusi BPKH atas pengelolaan haji dan keuangan syariah Indonesia.
“BPKH merupakan lembaga keuangan milik umat terbesar di Indonesia yang mengelola 167 triliun (rupiah) dana haji dan mampu menghasilkan 11 triliun (rupiah). Riset BPKH menemukan bahwa ada 17 juta orang Indonesia yang memiliki istitha'ah (kemampuan keuangan dan Kesehatan, red) untuk menunaikan haji. Jumlah 17 juta jamaah haji ini bisa meningkatkan pengelolaan keuangan haji BPKH menjadi 600 triliun (rupiah). BPKH memiliki peran signifikan dalam meningkatkan pangsa pasar keuangan syariah Indonesia saat ini dan mendatang,” papar Harry.
Baca juga: Luncurkan 3 Varian Baru Produk Olahan Qurban, IZI Dukung Pemerataan Gizi ke Pelosok Nusantara
Tiga orang narasumber dihadirkan dalam program sosialisasi kali ini. Mereka adalah Deputi Bidang Penghimpunan BPKH, Juni Supriyanto, yang memaparkan materi terkait perencanaan keuangan haji muda; RCEO Jakarta East Bank Muamalat, Ana Hastuti, yang memaparkan materi terkait solusi haji Bank Muamalat; dan dari STEI SEBI yang diwakili Direktur SIBERC, Dr. Ai Nur Bayinah, yang memaparkan tips berisi lima langkah daftar haji selagi muda.
Di kesempatan itu, Juni Supriyanto menjelaskan latar belakang lahirnya program Haji Muda. Inisiatif program ini bertujuan untuk mengajak generasi muda agar merencanakan dan menunaikan ibadah haji di usia yang lebih muda. Sebab, ibadah haji memerlukan kemampuan finansial, fisik, dan keilmuan yang memadai.
“Menurut saya, istitha'ah haji tidak cukup dalam hal keuangan dan kesehatan fisik, tetapi juga dibutuhkan istitha'ah keilmuan. Saat ini, 75% jamaah haji Indonesia berusia lebih 40 tahun. Artinya, dengan masa tunggu sekitar 25 tahun, kemungkinan akan berangkat di umur 65 tahun ke atas. Kondisi usia 65 tahun ini tentu cukup menyulitkan. Dengan berhaji di usia muda, kita bisa memiliki cukup waktu untuk memenuhi kesiapan baik dari keuangan, kekuatan fisik, dan keilmuan. Ini harus direncanakan selagi muda, karena hampir 90% aktivitas haji membutuhkan kemampuan fisik,” jelas Juni.
Untuk merespon perencanaan haji muda, Bank Muamalat sebagai anak usaha BPKH RI menawarkan produk tabungan haji. Hal itu dituturkan Ana Hastuti dalam paparannya sebagai narasumber.
“Dengan masa tunggu haji yang lama, maka dibutuhkan perencanaan haji. BMI memiliki program haji mulai dari awal sampai akhir penyelenggaraan ibadah haji nasabah Bank Muamalat. Perencanaan haji bisa dilakukan dengan membuka tabungan haji sejak kecil atau selagi muda,” papar Ana Hastuti.
Sedangkan Ai Nur Bayinah menyampaikan tips daftar haji muda untuk mewujudkan perencanaan haji muda. “Dengan inspirasi haji sebagai rukun Islam kelima, saya sampaikan 5 tips yang disingkat MUDAH, yaitu Mulai dengan financial check up; Utamakan haji dalam budgeting; Dapatkan penghasilan tambahan; Alokasikan dalam instrumen khusus; Hindari pengeluaran yang tidak esensial,“ urai Ai Nur Bayinah yang juga pakar perencanaan keuangan STEI SEBI.
Baca juga: Laznas Dewan Da’wah Ubah Rumah Daun Nenek Afia Jadi Rumah Layak Huni
Di akhir acara, dilakukan pembukaan rekening Tabungan Haji secara simbolis untuk civitas academica STEI SEBI. Sebanyak 200 orang dari mahasiswa dan tenaga kependidikan secara simbolis membuka rekening Tabungan Haji di kesempatan itu. STEI SEBI juga mendukung program haji muda dengan membukakan tabungan haji untuk seluruh karyawan aktif STEI SEBI sebagai apresiasi manajemen STEI SEBI dalam mendukung Program Haji Muda BPKH.
Sebagai pelengkap rangkaian mata acara, juga dilakukan kunjungan bersama ke lokasi Gedung Pendidikan STEI SEBI. Acara kunjungan tersebut diikuti oleh pihak BPKH dan pimpinan STEI SEBI, yang dipandu oleh divisi SEBI Social Fund. Hal itu dalam rangka melaporkan secara langsung kondisi terkini pembangunan gedung Pendidikan di STEI SEBI. Program pembangunan infrastruktur itu merupakan kerja sama antara STEI SEBI dan BPKH untuk penyelesaian pembangunan gedung pendidikan STEI SEBI.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!
