Indonesia Kirimkan Sinyal akan Tinggalkan Dolar AS

Indonesia Kirimkan Sinyal akan Tinggalkan Dolar AS
Photo by Alexander Mils on Unsplash

Tren dedolarisasi atau mengurangi ketergantungan terhadap dolar mulai meluas di seluruh dunia. Sejumlah negara kini terus mengurangi cadangan dolarnya. Demikian pula Indonesia, seperti terlihat dari kebijakan yang dibuat Bank Indonesia (BI) baru-baru ini.

Indonesia memberikan sinyal akan meninggalkan penggunaan dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan internasional. Misalnya terlihat ketika BI memperluas kerja sama penggunaan mata uang lokal dalam transaksi keuangan dan ekonomi (local currency transaction/LCT) dengan negara mitra. Selain itu, BI juga membuat instrumen pasar uang baru.

“Memang sekarang upaya kita untuk menjaga stabilitas rupiah ini benar-benar luar biasa,” kata Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, Minggu (26/11/2023), seperti dikutip cnbcindonesia.com.

Ketika itu, Destry mengungkapkan, pemanfaatan LCT per Oktober 2023 transaksinya telah setara dengan US$ 5,4 milyar, atau naik 55% dari catatan September 2023 yang sebesar US$ 4,9 milyar. Jumlah pelaku usaha yang memanfaatkan instrumen transaksi tanpa dolar pun telah mencapai 2.414. Angka itu naik dari posisi September 2023 yang sebanyak 2.287.

Menurut Destry, nilai outstanding TD DHE kini telah mencapai US$ 2,2 milyar. Angka itu naik dari posisi Oktober 2023 yaitu sebesar US$ 1,8 milyar. TD DHE atau term deposit valas devisa hasil ekspor adalah instrumen untuk menyerap dolar sebagai salah satu alat untuk menjaga pasokan dolar, sehingga menjaga stabilitas rupiah. Selain TD DHE, instrumen untuk menyerap likuiditas dolar guna memperdalam pasar keuangan dan menyerap dolar AS adalah Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Destry mengatakan, SRBI per 22 November 2023 outstanding telah mencapai Rp 178,8 triliun.

“Hal yang menarik sesuai dengan arah kami menerbitkan SRBI, telah mampu menarik inflow masuk dan sekarang kita melihat asing sudah Rp 27 triliun atau 15,2%,” kata Destry dikutip cnbcindonesia.com.

Baca Juga : Amerika Gagal Bayar Hutang, Dollar AS Tamat?

Dedolarisasi Sejak 2018
Kurs dolar AS adalah valuta asing yang sering digunakan dalam perdagangan internasional. Sebab, dolar AS cenderung mudah untuk ditukarkan ke mata uang negara yang melakukan transaksi. Sehingga, transaksi perdagangan internasional pun cenderung dapat berjalan dengan mudah.

Namun, belakangan ini banyak negara mulai meninggalkan ketergantungan kepada dolar AS. Indonesia sendiri juga mulai melakukan dedolarisasi atau beranjak untuk meninggalkan ketergantungan kepada dolar AS. Bahkan, proses dedolarisasi Indonesia sudah mulai dilakukan sejak tahun 2018.

Pada 2018, BI menginisiasi kerja sama transaksi bilateral mata uang lokal atau local currency settlement (LCS) dengan Malaysia dan Thailand. Tujuannya untuk mendorong pelaku usaha menggunakan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi perdagangan bilateral. Pada Agustus 2020, kerja sama juga diimplementasikan dengan Jepang. Pada 6 September 2021 kerja sama LCS dengan China juga sudah efektif diimplementasikan. Dan saat ini, BI tengah menjajaki kemungkinan untuk memperluas penerapan LCS dengan Korea Selatan dan India. Hal itu dikatakan Deputi Gubernur BI Dody Waluyo seperti dikutip cnnindonesia.com.

Menurut Dody, saat ini kerja sama dengan Koreal Selatan dan India sudah masuk dalam tahapan penanda tanganan. Dan kerangka kebijakan LCT tidak akan terbatas pada transaksi perdagangan dan investasi saja. Nantinya, kata dia, juga akan mencakup transaksi yang terkait dengan pasar keuangan hingga cross border payments. Saat ini, LCT sudah diimplementasikan dengan sejumlah negara di kawasan Asia, misalnya dengan Malaysia, Thailand, Jepang, dan China.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.