Ketua Umum PB Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis, mengatakan, sebagai ormas Islam terbesar ke-3 di Indonesia, sejak dilahirkan tanggal 30 November 1930 silam sampai dengan saat ini, Al Washliyah tetap memegang komitmennya untuk berperan memajukan pendidikan dan meningkatkan akhlak umat. Khususnya bagi anggota Al Washliyah dan umumnya bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan. Hal itu ia katakan saat menghadiri puncak acara Hari Jadi ke-93 Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah), yang digelar di Hotel Balairung, Jakarta, 29 November 2023.
Hari Jadi ke-93 Al Jam’iyatul Washliyah mengusung tema “Kokohkan Kebersamaan Tingkatkan Kepedulian”. Selain Ketua Umum, sejumlah pejabat teras PB Al Washliyah hadir di acara itu. Antara lain Sekretaris Jenderal PB Al Washliyah, Dr. Ir. Amran Arifin; Bendahara Umum PB Al Washliyah, Rizal Naibaho, M.Sc; dan seluruh jajaran Ketua Majelis Pusat dan Ketua Wilayah Al Washliyah dari seluruh Indonesia. Juga perwakilan Ormas Islam yang diundang.
Di kesempatan itu, KH Masyhuril Khamis menegaskan, Al Washliyah mengutuk tindakan zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Kiai Masyhuril juga berpesan kepada para Anggota Al Washliyah (Washliyin), agar tetap mengobarkan semangat membela perjuangan rakyat Palestina dalam menghadapi serangan dan penjajahan yang sangat tidak manusiawi dari zionis Israel.
“Al Washliyah mengutuk tindakan zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Anggota dan pengurus Al Washliyah di tanah air bereaksi keras dan ikut serta menggalang serta mendorong kekuatan umat. Al Washliyah tidak hanya melakukan aksi demo massa di berbagai kota. Tetapi sudah bergerak menggalang donasi umat untuk membantu rakyat Palestina melalui Alzis (Al Washliyah Zakat, Infaq dan Sadaqah),” demikian Kyai Masyhuril menjelaskan komitmen dan sikap Al Washliyah dalam membela Palestina.
Baca Juga : Muhammadiyah 111 Tahun Mendidik dan Menyehatkan Indonesia
Selain itu, Masyhuril pun menyampaikan pesan terkait gelaran pemilihan umum tahun 2024. Ia berpesan agar memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya dalam memilih pemimpin nasional yang akan diselenggrakan dalam bentuk Pemilihan Umum (Pemilu) pada bulan Februari 2024 mendatang.
Al Washliyah tetap konsisten menjaga independensi dan netralitas organisasi dalam politik praktis, sebagaimana diatur pada Pasal 4 Anggaran Dasar (AD) dan Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga (ART) Al Washliyah pada huruf a dan huruf b. “Tidak berpihak kepada salah satu pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres).”
Al Washliyah mengingatkan kepada jajaran penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu), untuk bertindak jujur, adil, dan tidak memihak kepada kelompok tertentu. “Bawaslu, bertindaklah sebagai wasit. Pastikan penyelenggaraan pemilu ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Dan, kepada peserta pemilu, jadilah pemain yang bermain bersih, indah dipandang, serta mampu menawarkan gagasan, ide, dan visi misi yang dapat diterima logika. Kepada lembaga pemerintah, aparat TNI/Polri, Kejaksaan, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan lain-lainnya, Al Washliyah mengingatkan agar bersikap netral dan tidak berpihak kepada kelompok tertentu. Cegah dan awasi dengan ketat agar tidak terjadi penyalahgunaan fasilitas dan anggaran negara,” tegas Kiai Masyhuril Khamis.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!
