Bulan Ramadhan merupakan momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Salah satu sunnah berbuka puasa adalah berbuka dengan kurma. Selain dikenal karena rasanya yang manis, kurma juga diketahui merupakan buah yang kaya akan nutrisi.
Namun, di balik manisnya kurma, terdapat hal yang perlu diwaspadai. Yaitu, banyak kurma yang beredar di pasaran ternyata berasal dari Israel, negara penjajah yang terus melakukan penindasan terhadap rakyat Palestina. Boikot produk pun menjadi salah satu cara untuk menekan negeri penjajah tersebut.
Diperkirakan, Israel menghasilkan lebih dari 100.000 ton kurma setiap tahunnya. Total pendapatan Israel dari kurma per tahun mendekati angka $ 100 juta. Dan sebagian besar kurma itu dijual selama bulan suci Ramadhan.
Mengapa Kita Harus Boikot?
Boikot adalah kewajiban moral untuk melawan sistem pendanaan penjajahan. Sebab, pendapatan dari ekspor kurma Israel digunakan untuk mendanai aktivitas penjajahan dan pembangunan permukiman ilegal di tanah Palestina.
Berikut ini beberapa alasan utama mengapa boikot kurma Israel penting:
· Kurma Israel ditanam di tanah Palestina yang dicuri dan mendukung permukiman ilegal.
· Budi daya kurma Israel bergantung pada penjajahan, pencurian tanah dan air, serta penghancuran pertanian warga Palestina agar tidak bisa bersaing.
Sumber Kurma Israel
· Penjajah mulai menanam kurma pada 1930-an setelah mencuri varietas kurma Arab dari Maroko dan Irak.
· Penjajah Israel menanam kurma di tanah Palestina yang mereka rampas, semisal Lembah Yordania dan Wadi Araba, dengan mengeksploitasi air Palestina.
· Kurma Medjool mencakup 75% dari pasar global, menghasilkan $ 340 juta pada tahun 2022.
Bagaimana Israel Menguasai Pertanian Kurma?
· Menguasai 86% kebun kurma di Jericho, Tepi Barat.
· Melarang petani Palestina menanam atau mengekspor kurma mereka dengan bebas.
· Memberikan insentif besar bagi petani Israel di permukiman ilegal untuk menghancurkan persaingan dari Palestina.
Taktik Licik Israel Menghindari Boikot
· Memasarkan kurma dengan nama yang menyesatkan semisal “Kurma Al Maqdis” atau menghapus negara asal dari label atau menggantinya dengan “Lembah Yordania”.
· “Memutihkan kurma” melalui pedagang Arab, mengganti kemasan di toko-toko Eropa, dan menggunakan simbol Islam semisal bulan sabit dan masjid untuk menipu konsumen.
Merek yang Harus Diboikot
Kurma tanpa keterangan negara asal atau yang berlabel “Produk dari Lembah Yordania” tanpa kejelasan apakah berasal dari Tepi Barat yang dijajah.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa yang mengharamkan konsumsi kurma produksi Israel. Masyarakat diimbau untuk lebih teliti dalam memilih produk kurma dan menghindari merek-merek tersebut.
Berikut Ini Daftar 30 Merek Kurma dari Penjajah Israel yang Diharamkan MUI:
Carmel Agrexco, Hadiklaim, Jordan River, King Solomon, Rapunzel, Shams, Bomaja, Desert, Diamond, Delilah, Urban Platter, Star Dates, Sincerely Nuts, Edeka, Galilee, Ventura, Nava Fresh, Food to Live, Mehadrin, Red Sea, Shah Co, King of Dates, Karsten Farms, La Palma, Tamara Barhi, Fancy Medjool, Premium Medjool, Kalahari, Royal Treasure, Waitrose.
Bagaimana Mendukung Kurma Palestina?
· Beli kurma dengan label “Product of Palestine”.
· Tanyakan kepada toko tentang asal kurma yang mereka jual.
· Dukung langsung pemasok Palestina.
· Laporkan produk yang menyesatkan.
· Sebarkan kesadaran tentang pentingnya boikot.
Terus dukung perjuangan rakyat Palestina dengan memilih kurma yang tidak terafiliasi dan mendanai penjajahan!
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!
