Ketua Umum MUI: “Pemilu Damai dan Bermartabat, Jalan Menuju Indonesia Adil dan Makmur”

Silatnas (Silaturahmi Nasional) tersebut digelar di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (16/1/2024). Di depan peserta silatnas, KH Anwar Iskandar menekankan pula pentingnya pemilu diselenggarakan secara jujur, adil, dan terbuka. Selain itu, juga perlu untuk mewujudkan pemilu yang damai dan bermartabat. Sebab, kita harus menghargai prinsip kebebasan berpendapat dan prinsip demokrasi yang dijalankan bangsa ini.

“Pemilu yang damai dan bermartabat sejatinya merupakan jalan menuju Indonesia yang adil dan makmur,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Sabili.id.

KH Anwar melanjutkan, perlu upaya-upaya strategis untuk dapat mewujudkan proses pemilu yang berjalan dengan baik. Di dalam proses itu, peran tokoh dan majelis-majelis agama yang ada di Indonesia akan sangat penting. Sebab, tidak dapat dimungkiri, mereka akan memberikan pengaruh yang besar.

Menurut Ketua Umum MUI, jika dalam pemilu nanti terdapat beda pilihan, hal itu bukanlah sesuatu yang perlu ditanggapi dengan pertikaian. Ragam perbedaan yang ada itu justru menjadi ciri khas yang dimiliki bangsa Indonesia. Maka, masyarakat perlu terus diedukasi agar pemahaman tentang itu terus meningkat.

“Kepada seluruh pimpinan ormas Islam, harap dapat mengajak para imam, mubaligh, ustadz, dan khotib di masjid, agar memberikan edukasi kepada umat terkait pelaksanaan pemilu yang damai dan bermartabat,” pesan KH Anwar Iskandar.

Silatnas Ormas Islam dan Majelis-Majelis Agama yang digagas MUI ini mengangkat tema “Mengawal Pemilu Damai, Jujur, Adil, dan Bermartabat”. Selain Pengurus MUI Pusat, silatnas turut dihadiri oleh perwakilan unsur pemerintah, ormas Islam, aparat keamanan, tokoh agama, KPU, serta Bawaslu. Kegiatan itu juga menjadi simbol bahwa MUI mendorong seluruh elemen masyarakat dan pemerintah agar mewujudkan pemilu yang damai dan bermartabat.

Baca juga: Demokrasi Melankolis: Menangisi Prabowo di Medsos, Simpati atau Orkestrasi?

Damai dan Bermartabat

Sementara itu, dalam keterangan tertulisnya, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis, menegaskan, MUI telah memutuskan untuk aktif mengawal Pemilu 2024 nanti, dalam kapasitas sebagai kekuatan civil society. Menurut dia, MUI akan bekerja sama dengan umat agama lain serta ormas-ormas untuk mendukung Pemilu 2024 yang damai dan bermartabat. MUI juga akan turut melakukan sosialisasi tentang pentingnya menggunakan hak pilih, menjaga perdamaian, dan hindari permusuhan menjelang pemilihan.

“Alhamdulillah dan syukur kepada Allah, pimpinan harian telah memutuskan untuk aktif mengawal pemilu yang jujur, adil, damai, dan bermartabat, sebagai bagian dari siyasah dauliyah. Oleh karena itu, langkah kita adalah menggalang kerja sama antar umat beragama dan ormas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat menjelang pemilu mendatang,” katanya.

Kata KH Cholil Nafis, Pancasila khususnya sila pertama menjadi landasan dalam pergerakan yang mereka lakukan. “Berangkat dari ajaran agama, kita mendukung nilai-nilai keagamaan berdasarkan Pancasila, khususnya sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menjadi landasan pembinaan umat. Hal ini merupakan kontribusi kita terhadap bangsa dan negara,” tuturnya.

Ia berharap, masyarakat akan memilih pemimpin berintegritas, bukan karena uang atau sentimen kesukuan. “Saya berharap, dalam pemilu tahun ini, rakyat dapat memilih pemimpin berdasarkan hati nurani. Tanpa pengaruh money politic atau sentimen kesukuan. Melainkan berlandaskan penilaian atas track record dan visi-misi calon pemimpin,” harapnya.

KH Cholil Nafis pun menegaskan komitmen MUI untuk bersama-sama menjaga pemilu. “Dengan tekad bulat, kita berkomitmen untuk menyosialisasikan penggunaan hak pilih sesuai hati nurani. Sekaligus juga bersama-sama menjaga pemilu mendatang, dengan tujuan meredam konflik horizontal dan mendukung pelaksanaan pemilu yang baik, lancar, dan sukses,” tegasnya.

Baca juga: Prof. Dr. Din Syamsuddin: “Dari Debat Pilpres Tampak Perbedaan Watak Pemimpin”

Deklarasi Pemilu Damai

Momen Silatnas yang dipimpin langsung Ketua Umum MUI, KH Anwar Iskandar, itu menghasilkan Deklarasi Pemilu Damai. Deklarasi tersebut menjadi sikap MUI beserta tokoh-tokoh yang hadir dalam Silatnas itu untuk berkomitmen mengawal Pemilu agar berjalan damai dan bermartabat. Terdapat 7 poin Deklarasi Pemilu Damai yang dibacakan bersama saat itu.

Tujuh poin utama Deklarasi Pemilu Damai tersebut adalah:

  1. Berkomitmen untuk menjaga dan mengawal proses demokrasi, sesuai tahapan Pemilu 2024, agar berjalan dengan aman, damai, jujur, adil, dan bermartabat.
  2. Mengajak semua komponen bangsa untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2024.
  3. Mengajak seluruh Warga Negara Indonesia yang memiliki hak pilih untuk menggunakan haknya dengan penuh tanggung jawab.
  4. Mengajak semua pihak untuk ikut aktif melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap setiap tahapan pelaksanaan Pemilu, agar berjalan sesuai aturan, berlangsung secara aman, damai, jujur, adil, dan bermartabat.
  5. Mengajak semua Pemangku Kepentingan, Paslon, Timses, Parpol, dan Elite Politik, untuk bersikap sportif dan taat azas dalam berkampanye dengan tidak menjadikan konten agama dan SARA sebagai bahan kampanye negatif dan bahan candaan.
  6. Mendesak seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, peserta Pemilu, maupun masyarakat, untuk menerima hasil Pemilu yang dilaksanakan dengan netral, jujur, adil, dan bermartabat.
  7. Mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjadikan Pemilu sebagai pesta demokrasi yang menjunjung perbedaan pilihan, namun tetap menjaga persaudaraan dan persatuan.