Sejumlah tokoh pun tampil menyampaikan orasi dalam Aksi Bela Palestina. Salah satu tokoh yang menyampaikan orasi itu adalah Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Amirsyah Tambunan. Ia membuka orasinya dengan mengutip ucapan dari Panglima Besar Jenderal Soedirman.
“Kalau kita mau menang, maka kita harus kuat. Kalau kita mau kuat, kita harus bersatu. Dan kalau kita mau bersatu, maka kita harus terus bersilaturahmi, dengan menggalang berbagai kekuatan untuk kemenangan,” serunya, mengutip Jenderal Soedirman.
Maka, KH Amirsyah menjelaskan, momen tersebut menjadi penting. Sebab, momen di hari itu telah menghadirkan ribuan orang dalam satu perasaan yang sama. Maka, momen ini harus menjadi momen silaturahmi yang mempersatukan.
“Bapak, ibu, hadirin sekalian. Silaturahmi kita hari ini adalah sebuah momentum untuk mempersatukan hati (dan) pikiran berdasarkan niat li i'lai kalimatillah. Semoga kehadiran bapak ibu yang hadir (dengan jumlah) ribuan di tanah lapang Al Azhar ini, sekali lagi, menjadi momentum untuk mempersatukan hati, pikiran, gerak langkah kita, taswiyatul manhaj wantasikul harakah,” jelasnya.
KH Amirsyah melanjutkan, adalah penting bagi dunia Islam untuk bersatu saat ini. “Dunia Islam harus bersatu untuk membela saudara-saudara kita di Palestina dalam rangka merdeka dan berdaulat,” tegas KH Amirsyah.
Baca Juga : Seruan Aksi Bela Al-Aqsa
Mengapa Palestina harus merdeka dan berdaulat? Di depan ribuan warga muslim yang hadir, KH Amirsyah menjelaskan.
“Kita berhutang budi kepada Palestina yang pertama kali mendukung kemerdekaan Indonesia. Karena itu, wajib hukumnya untuk terus-menerus menyuarakan agar Palestina merdeka dan penjajahan segera dihapuskan,” katanya. “Ini juga merupakan amanat konstitusi kita, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak berperikemanusiaan,” lanjut KH Amirsyah Tambunan.
KH Amirsyah pun menuturkan, kemerdekaan hakiki adalah kemerdekaan yang ingin kita implementasikan untuk tunduk dan patuh atas perintah Allah, iyyaka Na'budu wa iyyaka Nasta'īn. Maka, ia meminta seluruh hadirin untuk bersama-sama memohon kepada Allah, sesuai firman-Nya,
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, tidak ada seorang pun, tidak ada kekuasaan apa pun, yang bisa menghambat. Sebagaimana kekuasaan yang secara duniawi, kita saksikan bagaimana Fir’aun dengan Nabi Musa, akhirnya luluh lantak (apa) yang dimiliki Fir’aun. Karena itu, kita tidak mau ada Fir’aun-Fir’aun modern yang menginjak-injak hak asasi manusia, karena hak asasi manusia adalah hak yang sangat fundamental, yaitu hak hidup, hak merdeka, hak untuk memperoleh pendidikan, hak untuk makan, memperoleh sandang dan pangan. Hak yang oleh declaration of human right, adalah (hak atas) kemerdekaan yang universal, tidak boleh ada penzaliman pada hak-hak manusia tersebut,” urainya.
KH Amirsyah menutup orasi dengan mengajak berdoa bersama untuk saudara-saudara di Palestina. Semoga Allah SWT memberi perlindungan dan pertolongan, serta memenangkan perjuangan rakyat Palestina. Aamiin.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!