KH Hasyim Asy'ari: Ulama Pejuang Kemerdekaan dan Pemersatu Umat Islam

KH Hasyim Asy'ari: Ulama Pejuang Kemerdekaan dan Pemersatu Umat Islam
KH Hasyim Asy'ari: Ulama Pejuang Kemerdekaan dan Pemersatu Umat Islam / Foto Istimewa

Hari ini, kita memeringati kelahiran seorang ulama besar yang namanya tertulis dengan tinta emas dalam sejarah perjuangan kemerdekaan dan perjalanan Islam di Indonesia, KH Hasyim Asy'ari. Tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu tidak saja berperan dalam bidang keagamaan semata. KH Hasyim Asy'ari juga punya peran besar dalam memerjuangkan kemerdekaan Indonesia dan memersatukan umat Islam.

KH Hasyim Asy'ari lahir pada 14 Februari 1871 di Desa Gedang, Jombang, Jawa Timur. Sejak kecil, beliau dikenal memiliki kecerdasan luar biasa dalam ilmu agama. Pendidikan agama beliau tempa di berbagai pesantren ternama di Jawa, sebelum melanjutkan studi ke Makkah. Di sana, beliau belajar di bawah bimbingan para ulama besar dan menyerap ilmu yang kelak menjadi fondasi bagi perjuangannya.

Sepulang dari Makkah, KH Hasyim Asy'ari mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng pada tahun 1899. Pondok pesantren tersebut kemudian menjadi pusat pendidikan Islam terkemuka dan di kemudian hari menjadi tempat lahirnya banyak tokoh besar Indonesia.

KH Hasyim Asy'ari tidak hanya berkecimpung dalam pendidikan agama, tetapi juga turut serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau dikenal sebagai “Singa Podium” yang lantang menyuarakan perlawanan terhadap penjajahan. Fatwa terkenalnya, “Resolusi Jihad”, yang dikeluarkan pada 22 Oktober 1945, menjadi salah satu momentum penting yang membangkitkan semangat perlawanan rakyat Indonesia, khususnya para santri dan ulama, dalam Pertempuran Heroik 10 November 1945 di Surabaya.

Baca Juga :

KH Hasyim Asy’ari dan Kelahiran Hari Santri Nasional
Tanggal penetapan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 lantas diperingati di Indonesia sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional itu berdasarkan Keppres Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.

Fatwa “Resolusi Jihad” menegaskan bahwa melawan penjajah adalah jihad fisabilillah dan gugur dalam perjuangan tersebut dihukumi syahid. Fatwa inilah yang membakar semangat para pejuang dalam memertahankan kemerdekaan Indonesia.

KH Hasyim Asy'ari juga dikenal sebagai pemersatu umat Islam. Di dalam berbagai nasihatnya, beliau selalu menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam). Ia mengajarkan bahwa perbedaan pendapat dalam fiqh adalah rahmat dan tidak seharusnya menjadi pemecah persatuan umat.

Jangan jadikan perbedaan pendapat sebagai sebab perpecahan dan permusuhan. Karena yang demikian itu merupakan kejahatan besar yang bisa meruntuhkan bangunan masyarakat dan menutup pintu kebaikan di penjuru mana saja,” pesan KH Hasyim Asy'ari.

Bahkan, ketika mendirikan Nahdlatul Ulama pada tahun 1926, KH Hasyim Asy'ari menegaskan tujuannya adalah untuk menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah dan memersatukan umat Islam. “Bahwa berorganisasi bukan untuk mencari harta, apalagi mencari jabatan. Berkiprah di NU semata-mata untuk mendakwahkan dan memuliakan Islam,” tegasnya.

Baca Juga :

KH Hasyim Asy’ari Sang Pembaharu Pengajaran Islam Tradisional
Nama Kiai Haji Hasyim Asy’ari identik dengan Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam Indonesia yang beliau dirikan. Selain itu, KH Hasyim Asy’ari juga pendiri Pondok Pesantren Tebuireng. Pesantren yang lantas menjadi pusat pembaharuan bagi pengajaran Islam tradisional di tahun 1900-an.

Peran dalam Masyumi

KH Hasyim Asy'ari juga pernah menjadi komando tertinggi dalam struktur politik Masyumi. Putranya, KH Wahid Hasyim, juga berperan aktif dalam pergerakan politik di Masyumi.

Pada Februari 1945, di bawah kepemimpinan KH Hasyim Asy'ari, Masyumi mengambil dua keputusan penting untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia, yaitu:

1. Membentuk Hizbullah sebagai kelompok tentara dari kalangan rakyat untuk melawan penjajah.

2. Mendirikan sekolah Islam untuk memerkuat pendidikan umat.

Hizbullah kemudian menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia.

 Warisan Perjuangan

KH Hasyim Asy'ari adalah sosok ulama yang tidak hanya membangun fondasi keilmuan Islam di Indonesia, tetapi juga adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pemersatu umat Islam. Warisan perjuangannya terus hidup. Melalui keteladanan dan kebijaksanaannya, KH Hasyim Asy'ari telah mengukir sejarah sebagai ulama pejuang yang tidak hanya berdakwah di mimbar, tetapi juga turut berjuang di medan perang demi kemerdekaan dan persatuan bangsa.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.