Konferensi Internasional PBB, Negara-Negara Barat Bergantian Kecam Penjajah Israel

Konferensi Internasional PBB, Negara-Negara Barat Bergantian Kecam Penjajah Israel
Konferensi Internasional PBB, Negara-Negara Barat Bergantian Kecam Penjajah Israel/ Foto Istimewa

Gelombang pengakuan internasional terhadap kedaulatan Palestina kian meluas. Enam negara Eropa — Prancis, Belgia, Luksemburg, Malta, Monako, dan Andorra — secara resmi mengumumkan pengakuan terhadap Negara Palestina pada Senin (22/09/2025). Keputusan ini diambil hanya sehari setelah langkah serupa diumumkan Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal.

Pengumuman tersebut disampaikan dalam Konferensi Internasional untuk Penyelesaian Damai Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang berlangsung di Markas Besar PBB, New York. Dalam forum bergengsi tersebut, para pemimpin dari berbagai negara bergantian mengecam kejahatan genosida yang dilakukan penjajah Israel di Jalur Gaza hampir dua tahun terakhir. 

Berikut ini isi pernyataan sejumlah negara yang hadir dalam konferensi tersebut: 

Spanyol

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez, menyebut pengakuan Palestina sebagai hal yang mendesak. Ia pun menuntut penghentian “genosida” di Gaza.

“Bom masih menghujani warga sipil, sementara kelaparan membunuh perempuan, anak-anak, dan lansia,” tegasnya.

Sánchez mengusulkan agar Palestina memeroleh keanggotaan penuh di PBB serta diambil langkah konkret untuk menghentikan kekejaman dan membuka jalan bagi perdamaian.

“Satu-satunya harapan bagi warga sipil di Gaza adalah keyakinan bahwa dunia tidak akan melupakan mereka. Konferensi ini adalah pemberontakan moral dan perlawanan terhadap sikap acuh tak acuh,” katanya.

Akhirnya! 4 dari 5 Pemilik Hak Veto PBB Akui Negara Palestina
Palestina telah mendapat pengakuan dari 147 negara anggota PBB dari total 193 negara. Dan dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, empat di antaranya — Tiongkok, Rusia, Prancis, dan kini Inggris — mendukung pengakuan tersebut. Hanya Amerika Serikat yang tetap menolak.

Inggris

Menteri Luar Negeri Inggris, Yvette Cooper, menegaskan keputusan pemerintahannya yang telah mengakui kedaulatan Palestina.

“Pembentukan negara adalah hak yang tidak dapat dicabut bagi rakyat Palestina,” katanya.

Cooper memeringatkan, solusi dua negara kini terancam runtuh akibat genosida berkepanjangan, pelaparan massal, terorisme, perluasan permukiman, dan kekerasan para pemukim.

Irlandia

Perdana Menteri Irlandia, Michael Martin, menilai solusi dua negara adalah satu-satunya jalan keluar dari lingkaran kekerasan.

“Karena itu, tahun lalu Irlandia telah mengakui Negara Palestina,” kata Martin.

Ia memeringatkan, jika dunia tidak segera bertindak untuk melindungi dan membangun proses menuju solusi dua negara, maka kesempatan tersebut bisa hilang selamanya.

Namun, meski dukungan internasional terus bertambah, Amerika Serikat tetap menolak pengakuan kedaulatan Palestina. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dijadwalkan menyampaikan pidato di Majelis Umum PBB untuk mengritik negara-negara Barat yang mengambil langkah tersebut. Penjajah Israel juga menegaskan akan memberikan respons terhadap gelombang pengakuan ini.

(Diolah dari berbagai sumber)

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.