Sejumlah 21 orang mengikuti Daurah Qur'aniyyah yang diinisiasi Markaz Hijaz Jakarta itu. Mereka adalah peserta yang merupakan utusan dari berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya dari Sumatera, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, dan Lombok. Para pemateri dalam pelatihan metode itu adalah Syaikh Hilal Hizam Sanad, Syaikh Muhammad Rabi'ah, Syaikh Muhammad Budur, dan lain-lain.
Tema besar materi daurah berkisar pada pelatihan metode Tadabbur 5T, yaitu Tamhid, Tilawah, Tafsir, Tadabbur, dan Tazkiyyah. Metode 5T sendiri adalah sebuah metode Tadabbur yang dikembangkan Muassasah An-Naba.
Materi-materi lainnya yang berkaitan dengan tema Al Qur’an semisal I'jazul Qur'an disampaikan oleh Syaikh Abdullah Mushlih yang merupakan Sekretaris Jenderal Lembaga I'jaz Qur'an dan Sunnah. Juga Washaya Qur’aniyah yang disampaikan Syaikh Abdurrahman Al-Qashash. Selain itu, para peserta juga dibekali pelatihan manajemen pengelolaan lembaga dengan pemateri Dr. Mufrih Al-Jari dan Ustadz Ibrahim Abdul Lathif.
Baca Juga : Pesantren BIK: Dauroh Relawan Pengajar, Sadar Belajar Untuk Mengajar
Koordinator peserta dari Markaz Hijaz, Dr. Rahmat Hidayat, mengatakan, kegiatan tersebut baru pertama kali mereka adakan. “Daurah kali ini adalah daurah angkatan pertama, dan semoga bisa berlanjut,” katanya.
Sebagai kegiatan yang baru pertama mereka selenggarakan, daurah tersebut mendapatkan perhatian khusus dari Jam'iyyah Al-Burhan Li Khidmati Al-Sunnah wa Al Qur'an yang berpusat di Riyadh. Muassasah An-Naba sendiri merupakan representasi Jam'iyyah Al-Burhan untuk kawasan Makkah Al-Mukarramah.
Reportase dan Naskah: Imanuddin Kamil (Peserta Daurah Tadabbur Qur'an)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!