Kamis, 15 Maret 2024, Masjid Al-Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, menjadi saksi berlangsungnya acara yang mengharukan bertajuk “Talk Show The Journey of Key”. Acara ini diselenggarakan atas kerja sama DMI (Dewan Masjid Indonesia), Prima DMI, Baznas (Badan Amil Zakat Nasional), dan Friend of Palestine.
Tampil sebagai salah satu narasumber utama adalah Bang Onim. Pria yang telah belasan tahun tinggal di Jalur Gaza itu membagikan pengalaman dia dan memberi gambaran yang menggugah hati tentang kondisi di Palestina.
Bang Onim mengungkapkan, tanah Palestina memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Ia menjadi penghasil stroberi, kurma, dan semangka terbaik di dunia. Namun, dalam keadaan yang sulit seperti sekarang ini, Bang Onim menekankan bahwa sementara ini donasi sangat penting dan dibutuhkan. Selain itu, kata bang Onim, edukasi terhadap masyarakat Indonesia juga memiliki peran yang tak kalah besar.
Lebih lanjut, ia menyoroti fakta tragis di Gaza. Bahwa yang menjadi korban bukan hanya saudara kita Muslim, tetapi juga orang-orang Kristen. Bahkan, tiga gereja tertua di dunia yang berada di Jalur Gaza kini telah diratakan dengan tanah.
Baca juga: TEGUK Gandeng Dompet Duafa, Donasikan 150 Juta Rupiah untuk Bantu Gaza
“Saya melihat langsung gereja-gereja itu diratakan dengan tanah, bahkan saat masih ada umat Kristen di dalamnya,” tutur Bang Onim.
Pembantaian terhadap warga Palestina bukan hanya sebagai akibat dari peristiwa tanggal 7 Oktober 2023, melainkan telah berlangsung selama 75 tahun. Dan peristiwa tanggal 7 Oktober 2023 itu bukan pemberontakan, tetapi sebagai perlawanan yang gigih dari masyarakat Palestina. Mereka menunjukkan keberanian, kekuatan, dan semangat untuk melawan penjajah Israel, sebagai bukti eksistensi mereka.
“Jadi jika ada yang bilang bahwa semua ini dimulai dari 7 Oktober, itu salah besar! Kita harus beri edukasi. Tanah Palestina sudah dijajah selama 75 tahun dan 7 oktober itu adalah perlawanan masyarakat Palestina untuk menunjukkan kalau mereka punya nyali, punya strategi, punya kekuatan,” tambah Bang Onim.
Acara tersebut tidak hanya memberikan wawasan tentang realitas yang memilukan di Palestina, tetapi juga menjadi panggilan untuk bertindak bagi mereka yang peduli terhadap keadilan dan perdamaian di dunia. Semoga kesadaran yang tercipta dari acara ini dapat mendorong tindakan yang konkret untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!