Bagaimana jika seseorang ditanya, "Apa yang Anda inginkan dalam hidup ini?" Tanpa melihat latar belakang suku, bangsa, ataupun agama, siapa pun yang ditanya seperti itu bisa dipastikan akan menjawab, "Saya ingin hidup bahagia". Untuk jawaban ini aku yakin mereka semua "Setuju".
Lantas bagaimana meraih kebahagiaan? Bagaimana konsep dalam Islam untuk memeroleh kebahagiaan hakiki?
Islam memberikan tuntunan tentang cara memeroleh kebahagiaan hakiki, yakni sebagai berikut:
Pertama, selalu mengingat Allah Swt sebagai dzat yang maha memberi, menciptakan, dan menentukan kebahagiaan untuk hamba-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam QS Ar-Ra'd ayat 28:
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram."
Kedua, senantiasa bersyukur atas segala nikmat dan rezeki yang telah Allah Swt berikan, berapa pun jumlahnya. Firman Allah Swt dalam QS Ibrahim ayat 7, yaitu:
"(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras'."
Ketiga, selalu ikhlas dalam beribadah dan melakukan perbuatan baik yang hanya ditujukan semata-mata untuk mengharapkan ridha dari Allah Swt. Allah Swt berfirman dalam QS Al-A’raf ayat 29:
"Katakanlah, 'Tuhanku menyuruhku untuk berlaku adil. Dan hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap shalat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula."
Keempat, senantiasa bersikap tawakal, yaitu membebaskan diri dari segala ketergantungan kepada selain Allah, dan menyerahkan semua keputusan hanya kepada Allah. Tentang hal ini, Allah Ta’ala berfirman:
"Dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara” (QS Al-Ahzab: 2-3).
Kelima, selalu berbuat baik dan menghindari perilaku jahat terhadap sesama. Allah Swt berfirman dalam Al Qur'an surah Az-Zalzalah ayat 7 dan 8, sebagai berikut:
"Barangsiapa berbuat kebaikan sebesar zaroh pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan sebasar zaroh pun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya pula."
QS Al-Isra' ayat 7:
"Jika kamu berbuat baik, kebaikan itu untuk dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, kejahatan itu pun untuk dirimu sendiri "...
Wallahu a'lam bishawab.
Semoga bermanfaat.

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!