Semua Artikel Menarik di Rubrik Hikmah - Sabili.id
Rubrik Hikmah
Energi Langit Bagi Jiwa
Bukankah Allah memerintahkan untuk memperhatikan langit? Bukankah sumpah Allah atas nama langit lebih banyak dibandingkan makhluk yang lainnya?
Artikel Lainnya
Cermin 100 Hari Perang Gaza
Serdadu Zionis Israel terlatih dan didukung teknologi tinggi. Mujahidin Hamas hanya laskar yang berlatih sungguh-sungguh. Tetapi penjajah Israel tak mampu menumpas Hamas.
Tahun Baru: Antara Harapan dan Kematian
Kalender tahun 2023 dalam hitungan beberapa hari ke depan akan segera sirna. Kita akan menjelang tahun 2024. “Tahun baru”. Umumnya begitulah orang banyak menyebut momen akhir Desember dan awal Januari.
Perahu Nabi Nuh dan Pentingnya Visi Ilahiah bagi Pemimpin
Para pemimpin perlu memiliki visi ilahiah, agar dalam memberi arah kebijakan bagi kaumnya, selain memiliki pertimbangan saintifik, juga memiliki pertimbangan ruhaniah yang dibimbing oleh hidayah Allah SWT. Di dalam tradisi Jawa, ada istilah "weruh sak durunge winarah".
Reformasi Pengelolaan Anggaran Umar bin Abdul Aziz
Kebijakan Umar bin Abdul Aziz sangat sederhana, namun efektif. Bahkan, kebijakan khalifah Umar bin Abdul Aziz telah membuat betapa sejahtera rakyatnya! Tentu akan sulit mencari, adakah penguasa di luar Islam yang bisa meraih pencapaian fantastis yang ditorehkan Umar bin Abdul Aziz?
Baliho dan Poster, Cendawan Pemilu di Musim Kampanye
Bolehkah kita menyebut poster dan baliho yang merupakan alat kampanye itu sebagai cendawan Pemilu? Soalnya, cendawan atau jamur tak selalu berkonotasi positif.
Hujan: Antara Rahmat, Bencana dan Doa
Hujan adalah rahmat bagi kehidupan di alam ini. Hujan sebagai ketentuan Allah merupakan rahmat-Nya bagi kehidupan di bumi ini. Semua makhluk hidup tercipta dari air dan selalu butuh air untuk kelanjutan kehidupannya. Begitulah Allah menurunkan hujan sebagai rahmat-Nya.
Mengais Ketulusan Pahlawan di Belantara Pamrih Politik dan Ekonomi
Di tengah peringatan hari pahlawan ini, kita jerih membayangkan hilangnya ketulusan. Seperti mutiara yang menyelinap di antara rerimbun belantara pamrih-pamrih. Betapa massif-nya seruan untuk mabuk pujian, bahkan tanpa beban melakukan eksploitasi nilai kepahlawanan untuk sekadar menjadi tontonan.