Raksasa teknologi asal Amerika Serikat sedang bersiap untuk meluncurkan chatbots dengan persona yang berbeda. Meta, pemilik facebook.com, saat ini sedang mengembangkan serangkaian chatbot berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), dengan kepribadian seorang mantan Presiden Amerika Serikat. Yaitu Presiden ke-16, Abraham Lincoln.
Chatbot adalah program komputer yang mampu melakukan simulasi dan memproses percakapan manusia (tertulis maupun lisan), sehingga seseorang dapat berinteraksi melalui perangkat digitalnya, seolah-olah berkomunikasi dengan orang sungguhan. Program chatbot yang paling sederhana memiliki kecerdasan untuk menjawab pertanyaan singkat dengan respons satu baris.
Situs Financial Times mengutip dari orang tanpa nama yang mengetahui rencana tersebut. “Meta sedang mempertimbangkan peluncuran Lincoln chatbot dan surfer chatbot yang memiliki kecerdasan dalam merekomendasikan sebuah perjalanan, setelah September,” kata sumber tersebut, seperti dikutip dari situs Financial Times.
Seperti saingan antara Apple dan Microsoft, Meta berfokus secara agresif pada teknologi Artificial Intelligence (AI). Bulan lalu, raksasa media sosial besutan Amerika Serikat itu membuat gebrakan yang mengejutkan, saat mengumumkan akan memberikan sumber kode di balik Llama 2 secara gratis. Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, berpendapat bahwa AI yang dikelola secara “open source” lebih aman dan terjamin.
Diketahui, perusahaan media sosial yang berbasis di California itu sedang berjuang untuk mempertahankan pengguna aplikasi Threads, platform baru yang mirip dengan Twitter, di mana mereka telah kehilangan lebih dari setengah penggunanya setelah peluncuran bulan lalu.
Meta tidak langsung menanggapi komentar yang beredar. Tetapi Meta melaporkan peningkatan yang sehat dalam pendapatan iklan minggu lalu, setelah tahun yang sulit lalu membuat perusahaan tersebut melepaskan lebih dari 21.000 karyawan.
Sejumlah perusahaan teknologi telah meluncurkan chatbot dengan beberapa kepribadian. Termasuk Character AI yang didukung oleh Andreessen Horowitz, di mana model bahasanya meniru sejumlah tokoh. Misalnya CEO Tesla, Elon Musk, dan karakter Nintendo, Mario Bros.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!