Muhammadiyah dan NU Ajak Masyarakat Sikapi Hasil Pemilu sebagai Realitas Politik

Muhammadiyah dan NU Ajak Masyarakat Sikapi Hasil Pemilu sebagai Realitas Politik
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nashir, MSi / Dok. PP Muhammadiyah

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada Jumat, 12 Ramadan 1445 H / 22 Maret 2024 M, mengeluarkan Pernyataan Pers terkait penetapan hasil Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Di dalam Pernyataan Pers nomor 002/PER/I.0/I/2024, Pimpinan Pusat Muhammadiyah antara lain menyatakan, bahwa mereka mengajak masyarakat untuk menyikapi hasil pemilu sebagai realitas politik dan konsekuensi logis dari sistem demokrasi yang dipilih oleh bangsa Indonesia. Karena itu, dengan berbagai catatan kritis, PP Muhammadiyah mengajak masyarakat dapat menerima hasil pemilu dengan arif, bijaksana, dan legawa.

Selain itu, Muhammadiyah menyatakan, menyampaikan selamat kepada anggota legislatif DPR, DPRD II, DPRD I, DPD, dan Presiden/Wakil Presiden terpilih dengan tetap menunggu penyelesaian sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Muhammadiyah, mereka yang terpilih niscaya berjiwa negarawan dengan bersungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab mengemban dan melaksanakan amanat rakyat yang sangat berat.

Di sisi lain, Muhammadiyah juga menyatakan, mereka menghormati para pihak yang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai solusi  konstitusional, damai, dan elegan dengan kesadaran bahwa keputusan MK bersifat final and binding  untuk dipatuhi semua pihak.

Dan Muhammadiyah pun menyatakan, meminta kepada MK agar bekerja lebih profesional dan imparsial dalam mengadili dan memutus sengketa pemilu. Bagi Muhammadiyah, penyelesaian sengketa pemilu yang adil dan obyektif merupakan solusi dan akan memberikan kepastian politik. Bagi MK, penyelesaian sengketa pemilu dengan jujur dan amanah merupakan momentum untuk meningkatkan kinerja, memperbaiki citra, dan memulihkan kepercayaan publik yang selama ini menurun.

Pernyataan Pers yang ditanda tangani Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, MSi dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed tersebut lantas ditutup dengan harapan, “Semoga dalam masa lima tahun ke depan bangsa Indonesia lebih maju, adil, makmur, bermartabat, dan sejahtera.”

Baca juga: Resmi Respon Pengumuman Hasil Pilpres oleh KPU, AMIN Tegaskan Tetap di Garis Perubahan

Sehari sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, di dalam Konferensi Pers yang digelar pada Kamis, 21 Maret 2024, mengajak semua pihak bersatu kembali setelah penetapan hasil Pemilu 2024 oleh KPU. Ia melanjutkan, Ramadan merupakan saat yang tepat untuk saling bermaafan serta mempererat persatuan dan kesatuan di antara masyarakat. Gus Yahya, mewakili PBNU, juga mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Ia lantas menyerukan perdamaian dan penyelesaian masalah dengan bijaksana.

“Hal-hal yang menyangkut sengketa, marilah kita pecahkan dan cari jalan keluarnya, supaya kita bisa menyelesaikannya sekaligus,” ujarnya dalam Konferensi Pers tersebut.

Seperti diketahui, pada Rabu (20/3/2024) malam, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia telah mengumumkan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres dan Cawapres) Terpilih periode 2024-2029. Surat Keputusan (SK) tentang Penetapan Hasil Pemilu Presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota secara nasional pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 itu dibacakan langsung oleh Ketua KPU, Hasyim Asy'ari.

Diumumkan KPU, berdasarkan berita acara rekapitulasi penghitungan suara nasional Pilpres 2024, hasil Pemilihan Presiden 2024 menunjukkan Prabowo-Gibran berhasil meraih 96.214.691 suara. Pasangan 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar meraih 40.971.906 suara. Dan pasangan 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraih 27.040.878 suara.

Sedangkan hasil Pileg (Pemilihan Anggota Legislatif) 2024 yang juga diumumkan KPU di kesempatan yang sama, adalah PDI Perjuangan di posisi pertama dengan perolehan 25.387.279 suara dari total 84 daerah pemilihan (dapil). Partai Golkar berada di tempat kedua dengan perolehan 23.208.654 suara. Di urutan ketiga adalah Partai Gerindra dengan perolehan 20.071.708 suara. Lalu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang meraih 16.115.655 suara berada di posisi keempat, dan urutan kelima ditempati Partai Nasdem dengan perolehan 14.660.516 suara.


Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.