Tiga hari setelah diktator Suriah, Bashar al-Assad, tumbang, Afghanistan melalui pemerintahan Taliban mengirimkan pesan penting kepada pemerintahan transisi Suriah. Pesan yang diberi nama “Pesan Persaudaraan” itu mengandung 10 poin nasihat berharga sebagai panduan membangun kembali Suriah.
Afghanistan, yang kini dipimpin Taliban, memiliki banyak kesamaan dengan Suriah. Keduanya pernah mengalami penjajahan dan perjuangan panjang untuk meraih kemerdekaan. Maka, Taliban berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka berhasil membangun negara yang stabil kembali setelah penjajahan. Dengan penuh ketulusan, Afghanistan mengingatkan rakyat Suriah bahwa kemenangan adalah amanah dari Allah yang membawa ujian besar.
Nasihat bernama “Pesan Persaudaraan” itu disampaikan Menteri Informasi dan Budaya Afghanistan, Abdul Haq Humad, kepada pemimpin dan rakyat Suriah. Berikut ini adalah inti dari 10 poin nasihat yang mereka berikan:
Kemenangan Adalah Amanah dari Allah
Setiap langkah yang diambil harus dilakukan semata-mata karena Allah. Kemenangan bukanlah akhir, tetapi amanah yang membawa tanggung jawab besar bagi setiap pemimpin dan rakyat.
Perubahan Bertahap
Kemenangan adalah awal dari perjalanan baru. Perubahan harus dilakukan perlahan dan penuh kehati-hatian untuk menghindari kegagalan.
Utamakan Persatuan
Persatuan adalah fondasi utama. Jangan biarkan perbedaan memecah belah. Musuh akan memanfaatkan celah perpecahan untuk menghancurkan barisan.
Maafkan dengan Lapang Dada
Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Hijr: 85, maafkan kesalahan orang lain dan tanamkan cinta serta optimisme di dalam hati rakyat. Jadikan masa lalu sebagai pelajaran untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Tegakkan Keadilan dan Transparansi
Negara yang kuat harus berdiri di atas struktur yang adil dan transparan. Buat hukum independen dan manajemen yang bersih dari korupsi.
Penuhi Kebutuhan Dasar Rakyat
Rakyat Suriah telah menderita terlalu lama. Pemerintah harus memrioritaskan gizi, kesehatan, pendidikan, dan tempat tinggal untuk memulihkan kepercayaan rakyat.
Bangun Hubungan Diplomatik yang Bermartabat
Bekerja sama dengan negara lain harus dilakukan dengan penuh hikmah dan independensi. Hindari ketergantungan pada kekuatan asing dan manfaatkan hubungan diplomatik untuk membangun negeri.
Tawakal kepada Allah
Sandarkan setiap keputusan kepada Allah dan jauhi kekuatan luar yang berpotensi mengeksploitasi negara. Percayalah kepada kemampuan rakyat dan diri sendiri.
Kesabaran Adalah Kunci
Periode ini membutuhkan kesabaran. Setiap keputusan harus diambil dengan matang untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Bentuk Dewan Syura yang Bijaksana
Libatkan para ulama dan pemuda revolusioner dalam dewan syura untuk memastikan setiap keputusan strategis mengedepankan prinsip agama dan kepentingan rakyat.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!