Rouf dan Kesejahteraan Sopir Truk, Siapa yang Peduli?

Rouf dan Kesejahteraan Sopir Truk, Siapa yang Peduli?
Rouf dan Kesejahteraan Sopir Truk, Siapa yang Peduli? / Photo by Fundi Abidin on Unsplash

Namanya disebut sebagai Rouf. Tanpa kepanjangan. Dua hari terakhir, gambar wajahnya beredar luas di media cetak, elektronik, bahkan berbagai platform media sosial. Sebuah video amatir merekam Rouf yang tengah bersandar di pembatas jalan di lokasi kecelakaan maut dengan mata terpejam, lemah tak berdaya, mungkin kesakitan, mungkin juga tengah syok dengan apa yang baru terjadi.

Musibah di KM 92 Tol Cipularang mengejutkan banyak pihak. Selain melibatkan jumlah kendaraan yang banyak, kecelakaan beruntun itu juga terbilang tragis. Diawali truk besar yang melaju dengan kecepatan tinggi, kehilangan kendali, dan menabrak kendaraan lain hingga bertumpuk bahkan terpental sampai pindah jalur. Sejumlah 28 orang menjadi korban. Satu meninggal dunia, tiga luka berat, sisanya 24 orang luka ringan.

Beberapa jam setelah kejadian, aneka rekaman amatir terkait peristiwa ini telah beredar luas. Mendahului kanal-kanal berita resmi. Situasi korban terekam dan beredar tanpa blur, tanpa editing. Dari salah satu rekaman yang beredar, masyarakat jadi tahu bahwa truk besar pengangkut kardus adalah penyebab utama kecelakaan yang tragis ini.

Beragam komentar tentang sopir truk tak pelak ramai menyeruak. Bahkan tak sedikit yang mengumpat dan menyumpahinya dalam perbincangan di berbagai platform media sosial. Mungkin, banyak orang memiliki pengalaman tak mengenakkan dengan sopir truk. Stigma buruk tentang sopir truk pun bermunculan.

Sopir truk. Apa yang terlintas dalam benak Anda jika mendengar pekerjaan ini? Mungkin seseorang dengan rambut gondrong dan tubuh bagian atas yang terbuka, singlet kucel dengan handuk terlilit di leher, sikap keras, cuek, dengan rokok yang selalu terselip di bibir, makian kasar, dan ugal-ugalan sebagai identitas penyempurna?

Menlu Sugiono Menggebrak dengan BRICS dan Isu Palestina
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, membawa langsung surat resmi pengajuan diri Indonesia untuk gabung BRICS, saat hadir dalam KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024).

Stigma semacam inilah yang mengemuka di medsos, saat identitas Rouf sebagai sopir truk besar pengangkut kardus yang menjadi penyebab utama tabrakan beruntun belum diketemukan. Begitu teridentifikasi dan beredar luas, suara di media sosial pun nyaring menyerukan hukuman, penghakiman, dan celaan.

Kekesalan publik memang beralasan. Pasalnya, banyak kecelakaan di jalan raya yang melibatkan sopir truk. Bahkan, kurang dari dua minggu sebelumnya, masyarakat Indonesia juga dibikin geram oleh sopir truk ugal-ugalan di Tangerang yang menabrak banyak pengendara lain di jalan. Sempat dihakimi massa, ia kemudian diamankan polisi. Belakangan terkonfirmasi sopir tersebut positif menggunakan Narkoba.

Masih dalam rentang waktu yang berdekatan, sekitar 3 hari sebelum kecelakaan KM 92 itu terjadi, truk pengangkut tanah dibakar massa karena menabrak bocah usia sembilan tahun di Kosambi, Tangerang, Banten. Peristiwa ini sempat memicu kerusuhan yang mengakibatkan sebuah truk dan mobil polisi dibakar massa. Belakangan diketahui pula, sang sopir positif mengonsumsi Narkoba.

Cobalah Anda Googling, peristiwa kecelakaan yang melibatkan sopir truk atau transportasi angkutan barang. Anda akan dapati bahwa kejadiannya cukup sering terjadi di berbagai kota di seluruh Indonesia. Angkanya semakin besar jika kita masukkan kecelakaan bus di dalamnya.

Meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang melibatkan kendaraan komersial semisal truk dan bus sesungguhnya telah dikonfirmasi oleh data Integrated Roads Safety Management System (IRSMS) Korlantas Polri bahkan pada periode Maret 2024 lalu. Data tersebut mengungkap adanya kenaikan kasus kecelakaan yang melibatkan kendaraan komersial dalam rentang waktu 18-24 Maret 2024, yang mencapai 25,8%. Padahal, pada periode-periode sebelumnya, laka lantas yang melibatkan kendaraan komersial tidak pernah mencapai 25%.

Kabinet Zaken? Gemuk Tanpa Nasdem
Jokowi menampik keras tudingan tersebut. Di sisi lain, Gibran sebagai Wapres terpilih, justru mengakui ada peran Jokowi dalam penyusunan kabinet Prabowo.

Kesejahteraan Sopir Truk

Orang sering lupa pada akar penyebab. Betapa kita sering terjebak pada fakta-fakta yang tampak di permukaan, lalu mengambil kesimpulan secara serampangan. Tabiat sopir truk sebagaimana kerap muncul dalam benak banyak orang itu tentu ada sebabnya. Mengapa mereka terkesan kurang bertanggungjawab, kurang sopan di jalanan, arogan, bahkan kerap ugal-ugalan?

Tak ada data profiling atas para sopir truk yang bisa digunakan untuk menganalisis dan mengaitkan perilaku mereka dalam berkendara. Bagaimana latar belakang pendidikannya, bagaimana mereka memeroleh keterampilan menyopir, bagaimana situasi dan kesejahteraan mereka, apakah upah mereka sepadan dengan jerih payah dan risiko pekerjaannya? Dan seterusnya.

Padahal, profesi sopir truk merupakan salah satu mata rantai penting dalam perekonomian Indonesia, terutama di sektor logistik dan distribusi barang. Truk menjadi kendaraan utama untuk mengangkut berbagai jenis barang, mulai dari bahan baku industri hingga barang konsumsi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, keberadaan sopir truk tidak bisa dipandang sebelah mata.

Faktanya, sering kali profesi ini kurang mendapat perhatian yang cukup. Tidak adanya data yang memadai seputar profesi ini adalah bukti paling nyata betapa sektor pekerjaan ini tak terlalu dipandang. Mungkin hanya industri besar yang menggunakan standar tertentu dalam rekrutmen, safety, skill, perlindungan, asuransi, dan tunjangan kesejahteraan bagi profesi sopir truk. Berapa juta sopir yang tidak terikat dalam hubungan kerja yang setara? Banyak di antara mereka yang harus bertugas dengan upah di bawah UMR, tetapi siapa yang peduli?

Berkaca pada kasus Rouf, saking keponya netizen Indonesia tentang sosok sopir yang dianggap menjadi penyebab utama kecelakaan beruntun itu, akhirnya viral pula kenyataan hidup yang dialami Rouf.

Makan Bareng Jokowi–Prabowo dan “The Last Supper”
Tetapi makan bareng yang dijalani dua orang berpangkat Presiden memang layak diberitakan. Yang satu bertitel sebagai Presiden terpilih, yang satunya berpangkat sebagai Presiden yang akan segera mengakhiri masa baktinya.

Memilukan. Begitulah gambaran ringkasnya. Rumah berdinding anyaman bambu dengan kusen yang telah keropos di sana-sini adalah hunian Rouf bersama istri dan lima orang anak mereka. Rasanya tidak mungkin sosok ayah dengan lima anak yang hidup jauh dari kecukupan ini akan main-main dengan hidupnya dan bertindak ugal-ugalan.

Sopir ugal-ugalan memang tak bisa dibenarkan. Masalahnya, apakah para pihak terkait telah melakukan edukasi yang cukup terhadap para sopir, terkait keselamatan kerja (K3) dan etika profesional? Apakah perusahaan dan para pemilik truk juga telah melakukan kewajibannya untuk merawat kendaran sesuai prosedur?

Sikap ugal-ugalan bisa jadi ekspresi dari banyak kemarahan. Marah dengan upah yang kecil, beban hidup yang berat, dan risiko di jalanan yang berat. Dari pemalakan oleh preman, bajing loncat,hingga pemerasan oleh para petugas di jalanan. Bukankah telah banyak dimaklumi adanya upeti sepanjang jalan yang dilalui truk?

Kecelakaan di KM 92 adalah akumulasi kekeliruan kolektif dalam berbagai mata rantai industri transportasi angkutan barang. Rouf dan sopir lain sudah pasti memiliki andil keliru, tetapi bagaimana dengan para pihak terkait, regulator, pelaku usaha, polisi, dan masyarakat pengguna jalan pada umumnya?

Ayo kita hentikan sikap ugal-ugalan sopir truk dan sopir kendaraan komersial lainnya dengan etika profesional dari semua pihak, meningkatkan kesejahteraan, mendidik mereka, dan membangun relasi kerja yang setara.

Musibah ini adalah pesan untuk kita semua, tidakkah kita dapatkan hikmahnya?

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.