Sahabat Nabi yang Berbeda-Beda Karakter

Sahabat Nabi yang Berbeda-Beda Karakter
Sahabat Nabi yang Berbeda-Beda Karakter / Dall-e

Allah berfirman, “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…” – QS. Ali Imran:110

Ayat ini mengandung dua penafsiran. Jika konteksnya adalah umat manusia, maka yang dimaksud “umat terbaik” adalah umat Islam. Tetapi jika konteksnya adalah generasi-generasi umat Islam, maka yang dimaksud “umat terbaik” adalah para sahabat Nabi.

Ya. Para sahabat Nabi adalah generasi terbaik umat Islam, sebagaimana hadits Nabi saw, “Sebaik-baik manusia adalah manusia di generasiku (para sahabat), lalu generasi setelahnya, lalu generasi setelahnya lagi” -- HR. Bukhari

Sahabat Nabi adalah murid langsung Nabi Muhammad saw, pembawa Al Qur'an dan hadits Nabi serta gambaran ideal jika kita ingin melihat bagaimana masyarakat yang menegakkan aturan Islam. Karena kita tidak akan mampu 100% mencontoh Nabi, maka mencontoh para Sahabat Nabi adalah solusi kita untuk menjalankan Sunnah-Sunnah Nabi.

Rasulullah saw bersabda, “Peganglah Sunnahku dan Sunnah Khulafaurasyidin” – HR. Abu Dawud

Namun, ketika disebut tentang “Sahabat Nabi”, biasanya di dalam pikiran kita terbersit orang-orang yang hapal Al Qur’an semua, hapal hadits, ibadahnya perfect, jago jihad semua, dan lain-lain. Sehingga, dengan pikiran seperti itu, kita tidak merasa relate dengan para sahabat karena merasa terlalu jauh dari jangkauan. Padahal, Sahabat Nabi juga manusia biasa seperti kita. Dan tidak semua sahabat Nabi skill-nya sesempurna itu.

Pingin Kayak Abdurrahman bin ’Auf, tetapi...
Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai sahabat Nabi yang pebisnis sukses, milyarder, dan dermawan. Beliau adalah “alumni” Perang Badar dan aktif dalam seluruh jihad lainnya bersama Nabi.

Di antara Sahabat Nabi ada alim ulamanya semisal Abu Bakar, Umar, Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, Aisyah, dan sebagainya. Ada juga yang jago dalam berjihad semisal Ali bin Abi Thalib, Khalid bin Walid, Zubair, Thalhah, Abu Dujanah, dan sebagainya. Ada pula yang terkenal karena mereka entrepreneur dan ahli sedekah semisal Utsman bin Affan dan Abdurahman bin Auf. Dua yang terakhir ini cenderung relate dengan dunia entrepreneur dan sering dijadikan tauladan.

Tetapi banyak juga para sahabat lain yang profesinya atau karakternya relate dengan kehidupan di zaman kita. Dan hebatnya, Nabi memposisikan mereka tepat sesuai bidangnya atau karakternya.

Misalnya, Hasan Bin Tsabit yang pandai membuat untaian kata-kata dan sering kali nge-roasting orang-orang Musyrik musuh Islam supaya jatuh mentalnya. Untuk Hasan bin Tsabit, Nabi Muhammad saw kasih posisi spesial, yakni diberikan mimbar di sebelah mimbarnya Nabi. Sangat relate dengan kita di zaman sekarang yang ada di antara kita yang jago bikin kata-kata dan rajin meng-counter propaganda musuh-musuh Islam di sosmed.

Ada juga sahabat Nabi Abdullah bin Salam, mantan Rabi Yahudi yang hapal Taurat perjanjian lama, yang sangat berguna ketika debat dengan Yahudi. Bagi teman-teman yang minat dengan Kristologi atau debat perbandingan agama, sosok Abdullah bin Salam ini bisa sangat relate.

Ada juga sahabat Nabi yang sporty semisal Rukanah si pegulat dan Sa’ad bin Abi Waqqash sang pemanah. Tentu sangat relate dengan kalian yang senang olah raga.

Banyak dari kita yang seperti Shafwan bin Muathal, sahabat Nabi yang punya kekurangan, yakni sering kesiangan shalat subuhnya sampai istrinya mengeluh kepada Nabi. Tentunya ini tidak untuk dicontoh. Tetapi ada pelajaran baik di sini. Nabi tahu, Shafwan sering kesiangan Shalat subuhnya, tetapi beliau tidak marah dan justru bersabda, “Shalatlah ketika kamu sudah bangun”. Maka, kita bisa melihat, Nabi adalah orang yang sangat sabar mendidik sahabatnya. Dan mungkin karena sering telat bangun itu, Shafwan di pasukan Muslim ditaruh di posisi paling belakang sebagai penyisir rombongan pasukan yang ketinggalan. Sehingga, beliau tetap mulia.

Pelajaran dari Kisah-Kisah Nabi Ibrahim
Beliau berdoa kepada Allah dan raja itu pun tak bisa menyentuhnya. Hajar istri kedua Ibrahim pun mendapat karomah berupa air zam-zam ketika beliau sedang diuji di gurun bersama bayinya, Ismail.

Ada lagi Sahabat Nabi yang suka bercanda, yakni Nu’aiman. Nu’aiman ini pernah usil kepada Nabi dengan order madu kepada tukang madu dan minta diantar C.O.D ke rumah, sampai tukang madunya menunggu di depan rumah dan memanggil-manggil. Maka, Rasulullah saw yang keluar dan beliau yang ditagih. Nabi langsung bisa menebak, itu pasti kelakuan Nu’aiman dan segera memanggilnya. Nu’aiman berkata, “Ya Nabi, saya cuma ingin Anda bersedekah kepada saya”. Maka, Nabi pun membayar madu-madunya. Masya Allah, betapa sabar Nabi mendakwahi sahabatnya yang beraneka karakter.

Ada juga sahabat Nabi yang secara wajah tidak rupawan, yakni Julaibib. Saking tidak rupawannya, para calon mertua menolak menikahkan putrinya dengan Julaibib. Akan tetapi, Nabi sangat sayang kepada Julaibib. Ketika Julaibib mati syahid, beliau membopong jenazah Julaibib dan bersabda, “Ia adalah bagian dariku”. Masya Allah, ini motivasi bagi kita yang (maaf) wajahnya tidak good looking agar selalu berbuat baik agar Nabi membela kita.

Ada juga sahabat Nabi yang tidak bisa melihat, Abdullah bin Ummi Maktum. Tetapi beliau sering dijadikan gubernur pengganti Nabi di Madinah ketika Nabi berjihad ke luar Madinah.

Sebetulnya masih banyak sahabat Nabi yang kehidupannya relate dengan kehidupan kita, jika kita mau menguliknya. Yang jadi kesimpulannya adalah, kesabaran Rasulullah saw dalam berdakwah dan ketepatan beliau dalam menempatkan para sahabat sesuai bidangnya atau karakternya (mungkin karena memang beliau diberi wahyu). Dan kita tidak usah minder dengan segala kekurangan kita, husnuzhan saja dengan diri kita. Bayangkan Nabi bersama kita memahami kekurangan dan kelebihan kita. Sekarang tinggal kita berkaca, apa kelebihan kita untuk Islam?

Wallahu a’lam bishowab.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.