Serikat Pekerja Prancis Gagalkan Pengiriman Logistik Perang Untuk Penjajah Israel

Serikat Pekerja Prancis Gagalkan Pengiriman Logistik Perang Untuk Penjajah Israel
Serikat Pekerja Prancis Gagalkan Pengiriman Logistik Perang Untuk Penjajah Israel / Foto Istimewa

Aksi dukungan terhadap Palestina, baik secara verbal maupun nonverbal, kian merebak di negara-negara Eropa. Mulai dari aksi demonstrasi, boikot, hingga pemogokan. Salah satu buktinya adalah tindakan serikat pekerja di Bandara Internasional Charles de Gaulle (Paris) yang tegas menyatakan menolak terlibat dalam pengiriman peralatan militer ke penjajah Israel.

Muatan tersebut berupa 230 kilogram baja balistik yang diduga akan digunakan untuk pembuatan kendaraan tempur lapis baja. Pengiriman berkedok penerbangan penumpang sipil itu berasal dari pabrik Swebor di Swedia dan ditujukan ke Elbit Systems, salah satu perusahaan senjata terbesar di Israel.

Penolakan itu dilakukan oleh tiga serikat pekerja utama, yaitu SUD Aérien, CGT, dan FO. Mereka segera menyuarakan kecaman dan desakan agar pengiriman tersebut diusut tuntas. Tindakan tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan protes terhadap aksi kekerasan yang terus berlangsung di Jalur Gaza.

Skandal Hadiah Mesir: Bukti Kedekatan Rezim Al-Sisi dengan Penjajah Israel?
Pengadilan mewajibkan pemerintah penjajah Israel membuka data hadiah yang diterima Kantor PM Benjamin Netanyahu dan para menterinya dalam beberapa tahun terakhir. Data itu dipublikasikan pada Ahad (20/7/2025). Terdapat deretan hadiah mewah dari banyak negara, termasuk Mesir.

Ini bukan kali pertama para pekerja transportasi Prancis menggagalkan pengiriman ke wilayah penjajah Israel. Pada Juni 2025, SUD Aérien telah menyerukan boikot terhadap kargo milik Elbit Systems melalui bandara yang sama. Tak hanya itu, para pekerja pelabuhan di Fos-sur-Mer, dekat Marseille, juga berhasil menghentikan pengiriman senjata dan amunisi buatan Prancis yang akan dikirimkan ke Israel melalui jalur laut.

"Kami menyerukan kepada semua pekerja, baik yang tergabung dalam serikat maupun tidak, untuk menolak memuat kargo ini. Tindakan ini menegaskan hak mereka (rakyat Palestina) atas hati nurani…," ujar perwakilan SUD Aérien.

Tekanan dari kalangan pekerja semakin meningkat, sehingga para pimpinan konfederasi serikat pekerja merasa perlu menyatakan sikap terbuka. Mereka mendesak pemerintah Prancis agar mencegah segala bentuk pengiriman bantuan militer ke Israel.

Prancis sendiri memiliki ikatan yang kuat dengan penjajah Israel, baik secara sejarah, budaya, maupun kemanusiaan. Di antaranya, Prancis merupakan salah satu negara pertama yang mengakui keberadaan Israel dan menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1949.

 

(Diolah dari berbagai sumber)

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.