Serikat Tani Islam Indonesia (STII) menyatakan dukungan agar sosok KH Sholeh Iskandar diangkat menjadi Pahlawan Nasional. Dukungan itu dinyatakan dalam rapat koordinasi yang digelar STII di Gedung Menara Dakwah (Kompleks Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia), Jakarta, Senin (4/8/2025). Di dalam rapat koordinasi tersebut, STII menyebut, KH Sholeh Iskandar layak diangkat sebagai Pahlawan Nasional, karena perjuangan dan pengorbanannya untuk Indonesia tidak kalah besar dari tokoh-tokoh lainnya.
Hal itu ditegaskan Ketua Umum PB STII, Fathurrahman Mahfudz. KH Sholeh Iskandar adalah sosok yang memiliki pendirian dan karakter yang kuat. Hal itu terbukti ketika KH Sholeh Iskandar turut dalam perjuangan untuk meraih kemerdekaan Indonesia, hingga dipercaya menjadi Komandan Batalyon Hizbullah (pangkat terakhir Mayor) sebagai garda terdepan ketika menghadapi pasukan penjajah. Juga terlihat ketika KH Sholeh Iskandar menjadi Ketua Umum Serikat Tani Islam Indonesia (STII) tahun 1952.
“KH Sholeh Iskandar bukan sekadar ulama biasa. Beliau adalah pemimpin yang mampu menggerakkan para santri dan masyarakat untuk berjuang melawan penjajah. Di tengah kentalnya pengaruh kolonialisme, beliau mendirikan Pesantren dan lembaga pendidikan lainnya,” kata Fathurrahman Mahfudz.
Ahmad Djunaedi
Semasa Hidupnya, KH Sholeh Iskandar tidak hanya aktif dalam memerjuangkan kemerdekaan. Berkat pemikiran dia yang visioner, KH Sholeh Iskandar juga aktif dalam membangun kemaslahatan umat di berbagai sektor. Universitas Ibn Khaldun di Bogor adalah karya Sholeh Iskandar dalam sektor pendidikan, ditambah dengan Pesantren Pertanian Darul Fallah (Bogor) yang menjadi bukti bahwa kepedulian dia terhadap sektor pertanian sangat kuat. Begitu juga Bank Amanah Ummah sebagai tempat untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat serta Rumah Sakit Islam Bogor. Dan masih banyak karya KH Sholeh Iskandar lainnya yang memberi kontribusi bagi kemaslahatan masyarakat.
“Lebih dari sekadar seorang pejuang, KH Sholeh Iskandar adalah teladan yang mengutamakan keikhlasan. Beliau berjuang bukan untuk jabatan atau harta, melainkan murni demi kemerdekaan dan martabat bangsa. Setelah Indonesia Merdeka, Beliau tetap setia dengan peran sebagai Ulama dan Pendidik, meneruskan perjuangan melalui jalur Dakwah dan Pendidikan,” tuturnya.
Di dalam diskusi yang berlangsung komunikatif, beberapa pengurus PB STII menyampaikan bahwa pengajuan usul KH Sholeh Iskandar sebagai Pahlawan Nasional adalah langkah penting dalam rangka meluruskan sejarah dan memberikan penghargaan yang layak atas pengorbanan beliau. STII juga akan terus mendorong Pemerintah Daerah dan mengakomodasi masyarakat untuk mewujudkan usul tersebut. Sebab, menurut dia, pengakuan atas KH Sholeh Iskandar sebagai Pahlawan Nasional akan menjadi pengingat bagi kita semua bahwa perjuangan kemerdekaan datang dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Ulama dan Pesantren.
Tsamara Inas Qurrotu’ain
Hal ini juga akan memerkuat narasi sejarah bahwa peran Ulama dalam mendirikan dan memertahankan Republik Indonesia sangat krusial. STII pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung pengakuan KH Sholeh Iskandar sebagai Pahlawan Nasional, sebagai bentuk rasa hormat dan terima kasih kita kepada seorang pejuang sejati yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk kemerdekaan Indonesia.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!
