Apa modal terpenting pemuda Islam untuk menjadi agen perubahan ummat di masa depan? Yaitu jiwa kepemimpinan dan pembangunan karakter (character building). Dengan semangat itulah Front Kedaulatan Negara (FKN) menghelat program Sekolah Kepemimpinan Pemuda (SIKAP) angkatan ke 5. Merupakan program kaderisasi pemuda Islam tentang kepemimpinan yang berlandasakan syariat islam, dengan tujuan melahirkan generasi muda sebagai pemimpin yang beriman, tegas dan berwawasan luas.
SIKAP batch 5 berlangsung selama empat hari, 24-27 Agustus 2023 lalu, dengan mengusung tema “Leadership & Character Building untuk Indonesia yang Berkah dan Bermartabat”, bertempat di Villa Bina Qolbu, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Peserta berjumlah 38 orang pemuda yang terpilih, hasil dari wawancara 104 orang pendaftar. Berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka para pemuda penggerak dakwah dimana bumi dipijak.
Antusiasme peserta dalam program ini kelak memberikan efek positif bagi lingkungannya, melalui gemblengan dimana mereka harus bangun pukul 03.30 pagi dengan tahajjud hingga sampai materi selesai malam pukul 22.00.
Sejumlah tokoh nasional penggerak dakwah turut membersamai mereka, diantaranya KH Abdullah Hehamahua, Ustadz Zainal Muttaqin, dan Prof.Ir. Daniel M Rasyied.
Leadership dan Character Building adalah modal yang penting bagi seorang pemuda untuk membangkitkan perubahan di tengah ummat yang rusak. Tepat sekali Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam menjadi contoh pemimpin dengan karakter terbaik dunia.
Baca Juga : Mengenang Pelatihan Laskar Hizbullah di Cibarusah, Bekasi
Tidak heran Michael Hart, didalam bukunya “The 100 a Ranking Of The Most Influential Person in History” atau 100 tokoh paling berpengaruh dalam perjalanan sejarah menempatkan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam sebagai tokoh pertama. Dengan dalil bahwa hanya sosok Nabi Muhammad yang memiliki pengikut rela mati demi membela dirinya, meskipun mereka belum pernah bertemu dengannya.
Sejak remaja, Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam telah dididik oleh Allah untuk menjadikan beliau sebagai sosok pemimpin dunia dimasa depan, dimana beliau ditakdirkan menjadi penggembala di masa muda. Satu hal karena memang Allah tidaklah mengutus Nabi dan Rasul melainkan ia adalah seorang penggembala. Sebab menggembala adalah proses aktivitas pelatihan leadership yang sangat luar biasa.
Menggiring domba hewan gembalaan adalah laksana mengarahkan rakyat yang dipimpin, diantara gembalaan sudah pasti ada yang tidak menurut, kadang hewan itu belok kanan atau belok kiri semaunya.
Domba gembalaan yang tidak menurut, dan keluar dari barisan disebabkan karena kelaparan. Begitulah dunia politik dan kepemimpinan, ada kalanya seorang pemimpin merasakan rakyat nya melakukan protes, kritik dan demonstrasi, yang sebenarnya disebabkan oleh kebijakan pemimpin, dan tentu protes, kritik dan demonstrasi akan terjadi karena kelaparan/ekonomi serta kesejahteraan.
Melalui keteladanan kisah Rasulullah inilah, peserta SIKAP batch 5 dibina dan digembleng selama empat hari. Para peserta diharapkan menjadi generasi pembangkit peradaban ummat Islam sebagaimana visi jalan dakwah yang berbunyi “Menjadi Generasi Pemimpin Dakwah untuk Meraih Peradaban Islam”.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!