Tadabbur Surat Al-Baqarah Ayat 155 (Bagian 1): Konsep Ujian dalam Islam

Tadabbur Surat Al-Baqarah Ayat 155 (Bagian 1): Konsep Ujian dalam Islam
Tadabbur Surat Al-Baqarah Ayat 155 (Bagian 1): Konsep Ujian dalam Islam/foto:istimewa

Segala sesuatu di dunia ini diciptakan berpasang-pasangan. Ada siang dan malam, laki-laki dan perempuan, serta rotasi antara bahagia dan sedih. Ibarat roda yang terus berputar, kadang berada di atas, kadang di bawah. Ujian yang datang silih berganti merupakan keniscayaan bagi seluruh makhluk di muka bumi. Bahkan, ada sekelompok manusia yang diciptakan untuk menjadi ujian bagi makhluk lain, begitu pula sebaliknya.

Hal itu senada dengan firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat 155:

﴿ وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ﴾ 

“Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah [2]: 155)

Jika direnungkan sejenak, ada beberapa poin penting dari ayat ini.

1. Makna لَنَبْلُوَنَّكُم

Kata kerja pada kalimat tersebut menggunakan fi’il mudhāri’, yang menunjukkan makna sedang dan akan terjadi. Huruf nun di awal merupakan dhomir (kata ganti) “Kami”, sedangkan kum berarti “kalian”. Ada pun nun yang bertasydid disebut nun taukid, berfungsi sebagai penegasan. Maka, maknanya dapat dirumuskan, “Kami benar-benar akan menguji kalian, sekarang dan di masa yang akan datang.”

Lalu timbul dua pertanyaan:

  1. Mengapa menggunakan dhomir “Kami”? Bukankah lebih tepat jika memakai “Saya”? Di dalam hadits qudsi, misalnya, digunakan bentuk tunggal: الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ (“Puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan memberikan balasannya”).
  2. Mengapa menggunakan fi’il mudhāri’? Bukankah fi’il mādhī (kata kerja lampau) akan terasa lebih menenangkan? Di dalam ayat lain disebutkan: كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ (“Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu”).

Al Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad ﷺ. Pemilihan diksi di dalamnya sangat akurat, dengan unsur sastra yang tinggi. Tak mungkin ada kesalahan atau kekeliruan dalam penempatan kata. Maka, mari menelisik lebih dalam kedua pertanyaan tersebut.

2. Hikmah Pemilihan Dhomir dan Waktu

Perbedaan antara kata ganti “Saya” dan “Kami” terletak pada jumlahnya. DhomirKami” (نحن) melambangkan kekuasaan dan keagungan Allah yang melibatkan kehendak dan kekuatan-Nya secara menyeluruh. Sementara dhomirkalian” (كم) menunjukkan cakupan jamak, yang artinya ujian berlaku bagi semua manusia tanpa terkecuali. Maka, dalam kalimat لَنَبْلُوَنَّكُم, terkandung makna “Kami akan menguji kalian berulang kali tanpa kecuali”.

Ada pun perbedaan antara fi’il mādhī dan fi’il mudhāri’ terletak pada waktu. Yang pertama menunjukkan masa lampau, sedangkan yang kedua menandakan masa kini dan masa depan. Ujian untuk orang-orang terdahulu memang lebih berat dibandingkan dengan ujian kita saat ini. Para nabi, rasul, dan salafus shalih menghadapi cobaan yang luar biasa. Namun, manusia sering kali merasa paling berat diuji dan tidak suka dibanding-bandingkan dengan orang lain. Misalnya dengan kalimat, “Kamu masih mending, kemarin saya …

Penggunaan fi’il mudhāri’ dalam ayat tersebut justru menghadirkan ketenangan. Ibarat dua siswa, yang satu sudah tahu akan ada ujian, dan satu lagi tidak tahu. Keduanya akan bereaksi berbeda. Siswa yang tahu tentu lebih tenang dan siap menghadapi ujian, sedangkan yang tidak tahu akan panik dan kalut. Begitu pula manusia ketika menyadari bahwa ujian adalah bagian dari ketetapan Allah; ia akan lebih siap dan sabar menjalaninya.

(Bersambung)

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.